Temukan Fakta Sejarah Gajahmada & Kejayaan Dunia Kemaritiman

125 dibaca

Di beberapa kesempatan baik di acara resmi maupun biasa, Bupati Lamongan H. Fadeli, SH, MM  selalu menyebut bahwa Gajahmada adalah wong asli Lamongan.Tokoh pesohor yang membumikan Sumpah Amukti  Palapa yang mempersatukan Nusantara itu disebutnya sebagaia ikon Lamongan yang harus ditemukan bukti dan fakta sejarahnya. Bagaimana narasumber ahli, tokoh dan peneliti sejarah ini menjawab kebenaran Mahapatih Majapahit itu?

 

SEBELUM sarasehan nasional ini dihelat, Kamis, (14/11) pagi itu didahului dengan Kirab Budaya Kemaritiman di depan Pendopo Lokatantra. Warga sangat antusias melihat keelokan dan kemeriahan dan kirab yang menggambarkan sejarah Laksamana Nala sebagai Panglima Perang Gajah Mada di jaman kejayaan Kerajaan Majapahit.  Nah, usai kirab budaya itu Sarasehan Nasional digelar di dalam Pendopo Lokatantra dengan menghadirkan para narasumber yang berkompeten di bidangnya.

Prof. K.H. Agus Sunyoto, adalah ketua Lesbumi PBNU,  Pesantren Global Tarbiyatul Arifin,  Pakis,  Malang ini mewakili bidang budaya dan sejarah. Hj.  DR. Chandra Motik Yusuf,  SH,  MSc, sebagai pakar Kemaritiman.  Dr. Sri Tutie Rahayu, M.Si, Direktur Polimarin, Semarang dan Laksma TNI AL Arvando Bastari, M.Phil,  yang merupakan Komandan STTAL.

Ada dua poin yang menarik sebagai catatan wartawan posmonews.com di sarasehan ini. Pertama, yakni kepedulian Bupati Lamongan terhadap ketokohan Gajamada yang disebut berasal dari Lamongan. Beberapa kali H.  Fadeli,  SH,  MM mengungkapkan hal itu termasuk saat komprensi pers di Hari Jadi Lamongan beberapa waktu lalu.

Karenanya Bupati menyambut moment sarasehan nasional ini dengan semangat untuk memaparkan sejarah panjang kejayaan Kabupaten Lamongan. Ia menyebut beberapa bukti sejarah di jaman Airlangga hingga Majapahit telah diketemukan di wilayah Lamongan. “Makam Dewi Andongsari yang berada di Gunung Ratu adalah salah satu jejak sejarah Gajahmada itu asli Lamongan,” katanya.

Di kesempatan lain, ahli sejarah Lamongan, Drs. H. Achmad Chambali sangatlah mendukung kepedulian H.Fadeli terhadap budaya dan sejarah. Terutama untuk menelusuri jejak Gajahmada dan menemukan fakta sejarah dengan bukti-bukti otentiknya. “Kalau hanya berdasar cerita rakyat, cerita tutur, babat saja tidaklah cukup. Harus ada bukti kesejarahan misalnya situs-situ dan didukung prasasti, dll,” paparnya.

 

Potensi Kemaritiman

Poin kedua yang sangat penting dan merupakan tindak lanjut dari sarasehan ini adalah akan didirikannya SMK Maritim, kawasan Lamongan Pantura tepatnya di Kecamatan Brondong. Sekolah ini nantinya akan membuka tiga kompetensi keahlian. Yakni Nautika Kapal Penangkap Ikan, Teknika Kapal Penangkap Ikan, dan Agribisnis Pengolahan Hasil Perikanan.

  1. Fadeli mengatakan, dia berinisiatif menelurkan pembangunan SMK Maritim karena potensi perikanan di Lamongan sangat tinggi. Sementara SDM untuk mengolahnya tidak cukup tersedia.

Untuk menjamin berdirinya SMK Maritim ini, di tempat yang sama dilakukan penandatanganan komitmen bersama pembangunannya oleh Bupati Lamongan Fadeli dengan Direktur Politeknik Maritim Indonesia (Polimarin) Sri Tutie Rahayu, Komandan Sekolah Tinggi Teknik Angkatan Laut (STTAL) Laksamana Arvando Bastari dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Lamongan Sri Yuliasih.

“Tingginya potensi kemaritiman di Lamongan menjadi faktor utama sekolah ini didirikan, ” ujar Fadeli.

Dijelaskan olehnya, dengan panjang pantai mencapai 47 kilometer, pada tahun 2018 dapat menghasilkan ikan 131.976, 68 ton. Ini adalah produksi total dari perikanan budidaya dan tangkap. Produksi ini selama ini didukung dengan 11 industri pengolahan ikan dan 1.201 UKM pengelola produk ikan. “ Selain itu kami memiliki lima industri perkapalan, empat pelabuhan ikan dan didukung dengan 11 industri pengolahan ikan serta 1.201 UKM pengelola produk ikan,” ungkap Fadeli.

Dengan potensi luar bisa tersebut seharusnya tingkat kesejahteraan nelayan Lamongan juga tinggi. Namun dalam kenyataannya kesejahteraan nelayan masih dibawah rata-rata. “Penting bagi Kami agar anak-anak nelayan memiliki ilmu pengetahuan yang lebih tinggi sehingga tercapai pula kesejahteraannya,” tukas Bupati Lamongan.

DANAR SP