Berwisata Religi ke Masjid Kubah Emas Depok

135 dibaca

Para wisatawan domestik yang berasal dari luar Jabodetabek, bila berkunjung ke Depok, Jawa Barat, tidak lengkap jika  tidak mampir ke Masjid Kubah Emas. Masjid seluas 8000 m2, yang berdiri diatas tanah seluas 50 ha ini, tepat menjadi tujuan wisata religi. Kemegahan masjid dan area yang asri, menjadikan para pengunjung betah berlama-lama.

Para wisatawan bisa menikmati panorama taman yang luas. Berfoto bersama, foto selfi dengan mengambil latarbelakang masjid. Masjid yang berada di Jalan Meruyung, Kecamatan Lomo, Depok, Jawa Barat ini, dibangun oleh seorang pengusaha wanita asal Banten. Ia adalah Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais atau yang biasa disapa Dian Al Mahri.

Masjid ini selain menjadi tempat ibadah salat bagi umat muslim, sehari-harinya didatangi banyak orang yang bertujuan  wisata. Masjid ini menarik perhatian banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dilapisi emas. Selain itu karena luasnya area yang ada, bebas diakses untuk umum. Pada tahun 2006, begitu usai dibangun, masjid Kubah Emas menjadi perhatian masyarakat. Sehingga tempat ini sering menjadi tujuan liburan, atau hanya sekadar dijadikan tempat beristirahat.

Pendiri masjid ini, Dian Al Mahri adalah seorang pengusaha dan dermawan asal Banten. Ia terkenal sebagai sosok yang senang bersedekah. Konon, dibangunnya masjid ini atas rahasia sedekah.

Suatu hari, Dian membeli sebidang tanah di Brunai Darussalam. Awalnya, ia hanya membeli tanah tersebut untuk investasi, tapi ternyata tanah itu mengandung minyak bumi.

Dibangunlah pertambangan di sana. Seperti telah menjadi komitmennya sejak dulu, keuntungan dari minyak bumi pun, diinfakkan setengahnya. Ia juga membangun banyak masjid di penjuru nusantara.

Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, membeli tanah seluas itu pada tahun 1996.  Lalu dibangun  masjid sejak tahun 2001  dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha. Luas kawasan sekitar  50 hektare, bangunan masjid  menempati luas area 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Yang  dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.

Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik Kristal.  Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang kabararnya didatangkan dari Itali.
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi  arsitektur masjid di Timur Tengah dengan ciri kubah,minaret (menara).

Wanita pendirinya, bernama lengkap Dian Djuriah Rais binti H Muhammad Rais. Lahir tahun 1949. Namun ia telah tiada. Ia tutup usia pada Jumat, 29 Maret 2019  lalu dalam usia 70 tahun. Jenazahnya dimakamkan pada hari yang sama di kompleks Masjid Kubah Emas, Cinere, Kota Depok setelah salat Jumat.

Selain berwisata religi, pengunjung yang suka berziarah kubur, juga dapat berziarah ke makam pendirinya. Membaca tahlil, zikir dan berdoa, mendoakan almarhuma. Semoga Allah ta’ala menerima semua amal ibadahnya, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkan di Sisi-Nya. Amiin!

Cak Yon N.