Nusa Lembongan hanyalah sebuah pulau kecil yang terletak di sebelah tenggara Pulau Bali. Secara administratif pemerintahan masuk wilayah Kabupaten Klungkung, Nusa Ceningan dan Nusa Penida. Pulau tandus dengan struktur pantai karang berpasir putih itu, dihuni sekitar 4.000 jiwa. Berikut tulisan Es Danar Pangeran dari posmonews.com.
Mata pencaharian utama penduduk setempat adalah petani rumput laut dan pariwisata. Nah dalam babagan pariwisata khususnya budaya dan kesenian di Nusa Lembongan sangatlah terkenal dengan pementasan Tarian Sang Hyang Grodog, yang tak kalah magis dengan Tari Kecak.
Tari Sang Hyang Grodog adalah salah satu tradisi yang masih ajeg hingga sekarang. Atraksi budaya ini dipentaskan setiap pinanggal Tilem Sasih Karo. Nah dalam pementasannya, Tari Sang Hyang Grodog tidak lumrah seperti tarian Sanghyang lain pada umumnya di Bali. Perbedaannya Tari Sang Hyang Grodog selain sakral, tarian ini tidak berhenti hanya berupa tarian, melainkan paduan sempurna antara irama gending (nyanyian, audio, suara/bunyi), rupa (wujud, bentuk, visual) dan agem (gerak, kinetic).
Jumlahnyapun bukan hanya satu atau dua tetapi sekaligus ada 23 jenis Sang Hyang, yang kemudian dipersembahkan sebagai aci sakral di desa Pakraman Lembongan selama 11 hari berturut-turut mulai pinanggal ke -7 sasih karo (bulan Juli – Agustus ) dan kali ini belangsung dari tanggal 9 -21Agustus.
Pada saat pementasan, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta istri menghadiri Upacara Pengeluar/ Ngelebar yang merupakan rangkaian terakhir Upacara Aci Sang Hyang Grodog di Desa Lembongan. Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Klungkung I Wayan Baru, didampingi Camat Nusa Penida I Gusti Agung Putra Mahajaya, Perbekel Desa Lembongan Ketut Gede Arjaya, Perbekel Desa Jungut Batu, Made Gede Suryawan.
Menurut Ketua Panitia I Putu Bali dalam laporannya, menyampaikan Upacara ini digelar di Perempatan Catus Pata, Desa Pakraman Lembongan yang mempunyai peran alam bagi kehidupan semesta memberikan sumbangsih tanpa pamrih. Apalagi daerah pesisir yang menjadi daya tarik Wisatawan untuk menikmati Daerah kepulauan Nusa Lembongan. Gempuran pariwisata saat ini, budaya dan tradisi tetap berdiri sebagai pendukung dan peran serta masyarakat Desa lembongan.
Tari Sang Hyang Grodog di Desa Pakraman Lembongan menurut I Putu Bali, yang lazim disebut Sang Hyang Perahu pernah berkembang dan membudaya juga memiliki fungsi ritual magis Penolak bala, Wabah penyakit terjangkit, Wabah penyakit ternak (grubug) hewan peliharaan seperti sapi, babi dan ayam. Sarana memohon hujan jika terlambat atau terlalu lama terjadi musim paceklik. Selain itu, fungsi ritual magis di dalamnya terkandung nilai budaya yang adi luhung di dalam ke 23 (dua puluh tiga) jenis Sang Hyang yang tergabung dalam Aci Sang Hyang Grodog seperti nilai simbolis kesuburan, religius, kekrabatan, gotong royong, legenda desa, pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam laut, keperkasaan atau kekuatan dan keanekaragaman satwa.***