LOKATANTRA RESTUI DUA PANGERAN TAMPAN

218 dibaca

LAMONGAN-POSMONEWS.COM: Pembaca media ini pasti masih ingat kata “Dua Pangeran Tampan itu diucapkan oleh H. Yuhrohnur Efendi saat di Pilkada Lamongan 2020. Saat itu dalam sesi pengundian nomor urut Paslon oleh KPU Lamongan, ia bersama Kiai Abdul Rouf mendapat nomor 2 dengan jargon, sebutan Yes Bro.

Nah di saat berpidato, Pak Yes (panggilan akrab Yuhrohnur, red) menyebut Nomor 2 dianggapnya keberuntungan karena Ridho Ilahi, memiliki hoky, terbaik, lambang cinta, dan semuanya itu tergambar dalam wujud Dua Pangeran Tampan, yang berjuang untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lamongan.

Waktupun berjalan bak cakramanggilingan. Hari Jumat (26/02/2021) kemaren pasca dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lamongan, Dr. H.Yuhrohnur Efendi, MBA dan Drs. KH.Abdul Rouf. M.Ag, dari Gedung Negara Grahadi Surabaya mereka langsung kembali ke kota Soto dan menuju Pendopo Lokatantra Pemkab Lamongan.

Dari pantauan posmonews.com, seremonial Bupati Lamongan dan Wakilnya ini berada pada hakikat pakem sempurnanya Satria Winisuda yang harus segera mapan “masuk” Kraton dan menduduki Dampar Kencananya itu.

Makna sebenarnya sudah dilakukan oleh Yuhrohnur dan Kiai Rouf yang langsung masuk Pendopo Kabupaten dan melakukan Ritual Pambuka Gapura dan ditutup dengan Tasyakuran. Dalam bahasa spiritual adalah mensetarakan energi diri dengan pakuwon baru sebagai tempat bertugas dan disimbolkan kekuatan dan pamor seseorang pimpinan dalam hangembat pusaraning praja.

Selanjutnya, di Pendopo Lokatantra sudah siap Ritual Tumpengan sebagai simbol rasa bersyukur pada Tuhan Hyang Maha Kuasa. Bupati Yuhrohnur pun memotong tumpeng dan memberikannya pada H. Fadeli, S.H, MM. Sebagai simbol penghormatan pada pinisepuh atau tokoh yang dituahkan.
Maknanya, sebagai penghormatan pemimpin baru pada pendahulunya yang telah memberi tongkat estafetnya yang harus diteruskannya. Ini terjemahan nyata dari motto Yuhrohnur-Kiai Rouf yang mengusung Kesinambungan untuk menuju Kejayaan.

Ritus itu sudah sangatlah lengkap dilakoni oleh Bupati Lamongan baik H.Fadeli yang telah purna dan Dr.H. Yuhrohnur yang baru menjabat. Telisik ini dikatakan oleh tokoh Winasis dan Pemangku Budaya dari Lamongan Selatan yang menyebut pemimpin baru itu sudah sah baik dari kacamata fisik maupun spiritual.

“Hakikat pemimpin itu harus waskita dan memiliki wawasan yang nyegoro (seluas samodera) baik fisik maupun religius dan spiritual agar bisa memimpin negara atau wilayahnya dengan baik. Dijauhkan dari balak dan musibah sehingga masyarakarltnya ayem, tentrem, sejahtera adil, makmur dan jaya,” terangnya.

Adapun saat posmonews.com meminta pandulum pemimpin baru Lamongan, spiritualis ini mengatakan tetap dijangkungi energi positif dan menemui kesuksesan. Jikapun ada masalah maka dengan gampang akan mendapat solusinya. Dari hitungan Nomorulogi ala Ki Winasis itu, dari empat unsur yakni diri Yuhrohnur, Kiai Rouf, Hari Jadi Lamongan dan Hari Pelantikan bisa terlihat sebagai simbol kejayaan karena banyak angka-angka yang sama.

Kelahiran Yuhrohnur, hari Jumat Wage, 12-01-1968 (10). Kiai Rouf, Senin Legi, 28-08-1961 (9). Total hitungan pawukonnya 19. Hari Jadi Lamongan, Kamis Paing, 26-05-1569, Pelantikan 26-02-2021, Jumat Pon.

Penjabarannya adanya munculnya angka 9 sebagai angka tertinggi. Persamaan hari Jumat, antara kelahiran Yuhrohnur dan saat Prosesi Pelantikan sebagai hari suci dan dimuliakan. Dan sama-sama angka atau tanggal 26, antara pelantikan Yuhrohnur Efendi-Kiai Rouf dengan winisudanya (pelantikan) Ronggo Hadi yang bergelar Tumenggung Surajaya.

Dalam catatan sejarah, bahwa yang dipakai sebagai Hari Jadi Lamongan (HJL) adalah saat dimana Tumenggung Surajaya dilantik oleh Sunan Giri IV, menjadi Adipati Lamongan. Tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah 974 H, atau 26 Mei 1569 Masehi.
*DANAR SP*