▪︎JOMBANG – POSMONEWS.com,-
Penetapan istithaah kesehatan jemaah haji adalah by system bukan manual seperti dulu. Mengacu pada pemeriksaan kesehatan haji tahun lalu, dengan diberlakukannya penetapan istithaah haji by system ada kendala yang dihadapi diantaranya berkaitan dengan angka-angka hasil pemeriksaan penunjang laboratorium, contoh seperti HbA1c.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Hexawan Tjahja Widada, dr, M.KP saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaran Kesehatan Haji tahun 2025 didampingi Eko Julianto, SKM, M.E plt Kepala Bidang P2P dan Puguh Saneko, SKM, M.Kes Pengendali Teknis Survim Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang.
Rapat Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaran Kesehatan Haji dilaksanakan di Ruang Sehat 1 Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, Rabu (12/2/25) dengan DPA APBD Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2025.
Hadir disaat rapat koordinasi Bagian Kesehateraan Masyarakat Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, Kepala Seksi Haji PHU Kementerian Agama Jombang, Perwakilan RSUD Jombang, Perwakilan RSUD Ploso dan Kelompok Bimbingan Haji dan Umroh yang ada di Kabupaten.
Diharapkan Kemenag terus mengkomunikasikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang jika ada penambahan kuota jemaah, KBIHU memberikan edukasi kepada jemaah haji agar bersabar dalam menjalani pemeriksaan kesehatan, utamanya bagi jemaah haji yang masih harus menjalani terapi dan pemeriksaan evaluasi.
“Mengedukasi jemaah agar rajin berdo’a, disiplin menjalani terapi, diet dan beraktifitas fisik serta sabar, sedangkan RSUD Jombang, RSUD Ploso dan Labkesda sebagai rujukan dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang professional dengan tetap mengedepankan empati, simpati dan komunikasi yang efektif,” lanjutnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang berharap aspek kemudahan, keterjangkauan, berpihak pada Jamaah Haji serta mutu layanan kesehatan sehingga Calon Jamaah Haji Kabupaten Jombang dapat menjalan ibadah Haji di tanah suci dengan lancar, aman dan menjadi haji mabrur.▪︎[AHM]
