Proges Tol Kediri-Tulungagung jadi Akses Bandara Doho Kediri

159 dibaca

▪︎KEDIRI – POSMONEWS.com,-
Proges proyek pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung terus dikerjakan. Proyek itu merupakan kelanjutan akses tol menuju Bandara Doho di Kediri, Jawa Timur.

Proyek Jalan Tol Kediri – Tulungagung digagas PT Gudang Garam Persero Tbk, untuk mempermudah akses menuju Bandara Doho.

Pertumbuhan kawasan Kediri, pembangunan infrastruktur ini sangat diharapkan dapat mendongkrak perekonomian lokal dan mendukung konektivitas antar daerah. Akses utama menuju Bandara Doho dimulai di Jalan PB Sudirman, menghubungkan Kecamatan Banyakan dan Tiron.

Sesuai perencanaan, pembangunan jalan tol ini direncanakan menghubungkan kawasan Kediri, Mojo, hingga Tulungagung.

Proyek jalan tol ini panjangnya mencapai 44,17 km, pembangunan tol ini mencakup dua bagian utama: jalan tol sepanjang 6,82 km menuju Bandara Doho dan jalan penghubung Kediri – Mojo – Tulungagung sepanjang 37,35 km.

Tahap pertama, pembebasan lahan untuk proyek ini sudah mencapai 97% dan telah memasuki tahap akhir. Meskipun terdapat tambahan pembebasan lahan di tahap kedua, prosesnya diharapkan dapat segera selesai pada awal November mendatang.

Dengan begitu, target pengerjaan akses tol ini di Jalan PB Sudirman akan selesai dalam waktu satu tahun.

Pembangunan jalan tol ini akan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin menuju Bandara Doho, sekaligus memperlancar distribusi barang dan mobilitas di wilayah sekitar.

Keberadaan jalan tol ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kediri dan sekitarnya.

Proyek jalan tol  ini menjadi bagian dari rencana besar pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur di Jawa Timur, yang saat ini masih membutuhkan peningkatan kapasitas jalan, terutama di daerah-daerah yang menjadi penghubung antar kota.

Dengan adanya tol tersebut, waktu tempuh menuju Bandara Doho dari berbagai arah akan semakin singkat. Pembangunan jalan tol ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah yang melihatnya sebagai kebutuhan vital bagi wilayah Kediri.

Infrastruktur yang memadai ini tidak hanya akan mempermudah perjalanan menuju bandara, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan tersedianya sarana transportasi yang lebih cepat dan efisien.

Jalan tol Kediri-Tulungagung yang menghubungkan berbagai kawasan penting di Jawa Timur ini diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi, memperlancar distribusi barang, dan meningkatkan konektivitas antar daerah.

Proyek ini juga diharapkan dapat mengurangi kemacetan di jalan-jalan utama yang selama ini menjadi hambatan bagi arus transportasi di Kediri dan sekitarnya.

Dengan panjang keseluruhan 44,17 kilometer, proyek jalan tol ini merupakan bagian penting dari pembangunan infrastruktur di Jawa Timur yang terintegrasi dengan rencana pengembangan Bandara Doho sebagai salah satu pusat transportasi utama.

Keberhasilan proyek ini akan memperkuat posisi Kediri sebagai salah satu pusat ekonomi di Jawa Timur, dan memberikan dampak positif bagi seluruh wilayah sekitarnya.

Sementara itu, pembebasan lahan yang sudah mencapai 97% ini menjadi bukti bahwa proyek ini sedang berjalan sesuai jadwal, dengan pemerintah daerah yang bekerja keras untuk memperlancar prosesnya.

Diharapkan, dengan dukungan semua pihak, proyek ini dapat selesai tepat waktu dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Kediri dan sekitarnya. Para pengusaha lokal juga mengharapkan adanya peningkatan infrastruktur ini, yang diharapkan dapat memperlancar distribusi barang dan mempermudah akses ke pasar-pasar besar.

Dengan semakin lancarnya konektivitas antar daerah, diharapkan kawasan Kediri bisa semakin berkembang dan menjadi pusat perekonomian di Jawa Timur.

Setelah akses tol ini selesai dibangun, perjalanan menuju Bandara Doho dari berbagai kawasan di sekitar Kediri akan semakin mudah dan cepat. Selain itu, proyek jalan tol ini juga akan membuka peluang bagi peningkatan investasi di sektor pariwisata dan sektor-sektor lainnya yang mendukung pertumbuhan ekonomi di Jatim.

Seperti diberitakan https://posmonews.com bahwa rencananya, proyek tol baru di Kediri tersebut digarap mulai 2023 dan ditargetkan bisa beroperasi pada 2024 mendatang. Berikut daftar 23 desa di 3 kecamatan terdampak Jalan Tol Kediri-Tulungagung:

1. Kecamatan Semen:

– Desa Puhrubuh sluas 60.091,47 m2.
– Desa Sidomulyo seluas 35.765,49 m2.
– Desa Semen seluas 59.249,60 m2.
– Desa Titik seluas 50.669.18 m2.
– Desa Bobang seluas 60.587,49 m2.

2. Kecamatan Banyakan

– Desa Maron seluas 4.445,74 m2.
– Desa Manyaran seluas 175.649,80 m2.
– Desa Tiron seluas 146.597,13 m2.

3. Kecamatan Mojo

– Desa Petok seluas 21.903,29 m2.
– Desa Sukoanyar seluas 61.685,32 m2.
– Desa Surat seluas 75.052,04 m2.
– Desa Mojo seluas 106.243,04 m2.
– Desa Tambibendo seluas 308.180,25 m2.
– Desa Mlati seluas 1.505,09 m2.
– Desa Kraton seluas 43.531,04 m2.
– Desa Ploso seluas 117.816,92 m2.
– Desa Kedawung seluas 5.484,81 m2.
– Desa Maesan seluas 138.487,11 m2.
– Desa Kranding seluas 64.185,29 m2.
– Desa Ngadi seluas 278.385,66 m2.
– Desa Ngetrep seluas 50.898,70 m2.
– Desa Mondo seluas 15.703,07 m2.
– Desa Keniten seluas 113.102,90 m2.

Sedangkan kegiatan pelaksanaan pengukuran pengadaan tanah Pembangunan ruas jalan Tol Kediri – Tulungagung (KIAGUNG) oleh Satgas A Badan Pertanahan Nasional ( BPN ) Kabupaten Kediri.▪︎[FEND]