Menteri PU Prioritaskan Garap Proyek “Quick Wins”

180 dibaca

▪︎JAKARTA – POSMONEWS.com,-
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menjelaskan sejumlah proyek “Quick Wins” yang bakal digarap  kementeriannya menjadi prioritas utamanya.

Untuk itu, Kementerian PU telah menyusun program “Quick Wins” pembangunan infrastruktur untuk dilaksanakan secara sistematis dan terpadu.

Menteri Dody mengatakan bahwa “Quick Wins” untuk program utama Presiden Prabowo mencakup dua hal. Pertama, mendukung ketahanan pangan, Kedua, mendukung Wajib Belajar 13 Tahun melalui pembangunan dan renovasi sekolah atau madrasah di berbagai pelosok tanah air.

Dukungan ketahanan pangan dilakukan melalui pembangunan dan peresmian bendungan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta pembangunan jalan dan jembatan untuk mendukung konektivitas menuju sentra pangan.

“Termasuk Food Estate di Kalteng, Merauke Papua Selatan, NTT dan lain-lain,” jelasnya.

Sementara,  program wajib belajar 13 tahun, Kementerian PU menargetkan pembangunan dan renovasi sekolah mencapai 11.420 unit, mulai TK sampai SMA, SMK, dan SLB serta madrasah.

“Di samping itu, Kementerian PU juga menyusun program Quick Wins untuk mendukung program unggulan strategis kementerian dan lembaga lainnya,” paparnya.

Dukungan itu berupa pembangunan giant sea wall atau NCICD (National Capital Integrated Coastal Development), Ibukota Nusantara (IKN), Konektivitas (jalan dan jembatan), hingga Pasar Rakyat. Juga Air Minum, Sanitasi air Limbah, Persampahan, Sarana Olahraga, Sarana Kesehatan, dan Penataan Kawasan Pariwisata, Industri, serta area pengungsian.

Beberapa proyek menyangkut dengan program ketahanan pangan hingga dukungan pendidikan. Namun, sistem tol non tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) tidak disebut dalam program “Quick Wins” Kementerian PU.

Menurut Menteri PU pihaknya memang masih fokus pada urusan ketahanan pangan.

“Karena tadi kita sesuaikan dengan Asta Cita Pak Prabowo. Pak Prabowo ke kedaulatan pangan, kedaulatan energi. Kita fokus itu dulu lah. MLFF kita akan bahas tapi tidak hari ini, kira-kira gitu,” katanya di Kementerian PU.

Menteri Dody menyebut pihaknya akan membahas program prioritas terlebih dahulu sebelum melangkah ke MLFF. Selain ketahanan energi, proyek strategis lainnya yang disebut adalah giant sea wall (tanggul laut raksasa).

“Secepat cepatnya lah, kita bereskan dulu soal ketahanan pangan, energi dan air, setelah itu melangkah. Karena kan masih ada strategic beliau yang lain, misalnya giant sea wall, itu kan mesti kita dalami,” tuturnya.

Meski begitu ia menegaskan MLFF tidak akan dilupakan begitu saja. Apalagi Kementerian PUPR dan operator MLFF, dalam hal ini PT Roatex Indonesia Toll System atau RITS telah menandatangani perjanjian.

“Nggak, nggak, nggak, nggak, kalo itu nggak (dilupakan). Kita kan udah signing sesuatu sama mereka jadi tetap,” tegasnya.

Menteri Dody menyebut, Kementerian PU akan mendukung program kedaulatan pangan lewat pembangunan bendungan, waduk, hingga rehabilitasi jaringan irigasi.

Selain itu pihaknya juga akan fokus membangun jalan dan jembatan, serta mendukung konektivitas menuju sentra pangan seperti food estate.

“Lalu mendukung program unggulan strategis meliputi namanya giant sea wall, Ibu kota negara Nusantara, konektivitas jalan jembatan, pasar rakyat, air minum, sanitasi air limbah, persampahan, sarana olahraga, sarana kesehatan, dan penataan kawasan pariwisata, industri, area yang terdapat bencana dan juga pengungsian,” pungkas Menteri Dody.▪︎[FEND]