Target Akhir 2024 KemenPUPR Selesaikan Sisa 19 Bendungan 

104 dibaca

▪︎JAKARTA – POSMONEWS.COM,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan menyelesaikan sisa 19 bendungan hingga akhir 2024. Adapun dari target 61 bendungan, pemerintah sudah menuntaskan 42 bendungan hingga akhir tahun 2023 lalu.

Adapun penyelesaian 61 bendungan pada 2015-2024 di berbagai wilayah Indonesia dalam rangka membangun ketahanan pangan dan ketahanan air nasional.

Bendungan multifungsi yang dibangun bertujuan sebagai sumber air irigasi, air baku, energi listrik terbarukan, pengendalian banjir, konservasi air, dan pengembangan pariwisata.

▪︎Target Selesaikan 19 Bendungan

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, mengatakan KemenPUPR hingga saat ini sudah menuntaskan pembangunan 42 dari target 61 bendungan.

Pada tahun 2023 lalu, berhasil diselesaikan pembangunan enam bendungan; Bendungan Cipanas (Jabar), Sepaku Semoi (Kalimantan Timur), Tiu Suntuk (NTB), Karian (Banten), Ameroro (Sulawesi Tenggara), dan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow Sulawesi Utara. Bendungan terakhir baru saja diresmikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada 23 Februari 2024.

“Saat ini kita sedang upayakan sekuat tenaga untuk menyesaikan sisa 19 bendungan hingga akhir tahun 2024 atau selambat-lambatnya di awal 2025,” kata Endra dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (3/3/2024).

Sementara itu Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Adenan Rasyid, mengungkapkan selesainya 42 bendungan tersebut dapat mengairi sawah seluas 283.203 hektare atau empat kali luas wilayah Jakarta.

Di sisi lain, produktivitas lahan untuk padi juga meningkat menjadi 4-5 juta ton per tahun. Selain itu, menyediakan tambahan air baku sebesar 35,6 m3 per detik, yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 10 juta jiwa penduduk.

Dia menambahkan, untuk mendukung peningkatan produktivitas tanaman pangan, pemerintah melakukan dua strategi utama, yakni meningkatkan konversi padi ke beras dan meningkatkan indeks pertanaman.

Dengan penyelesaian 61 bendungan sampai dengan tahun 2024, kata dia, akan meningkatkan indeks pertanaman dari 125 persen menjadi 209 persen.

“Layanan air irigasi akan meningkat dari 229 bendungan eksisting sebesar 10,6 persen (761 ribu ha) pada tahun 2015 menjadi 18,11 persen (1,2 juta ha sawah irigasi) pada tahun 2024,” ujar Adenan.

Selain untuk ketahanan air dan pangan, Adenan menuturkan, penyelesaian 61 bendungan juga berpotensi membangkitkan tenaga listrik (PLTA) pada 43 bendungan dengan total kapasitas 255,2 MW.

Adapun PLTA tersebut, di antaranya berada di Bendungan Way Sekampung dengan kapasita 5,4 megawatt (MW), Jatigede berkapasitas 110 MW, dan Leuwikeris dengan kapasitas 20 MW.▪︎[FEND]