Sempat Beroperasi Mudik 2023, Tol Gending Kembali Ditutup

524 dibaca

▪︎JATIM-POSMONEWS.COM,-
Proyek Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo seksi 4A Gending – Probolinggo Timur, Leces, resmi ditutup kembali setelah dua pekan beroperasi sebagai jalur fungsional saat mudik Lebaran 2023.

Petugas sudah memasang water barrier, yang membentang dari timur menuju kebarat menutup ruas jalan. Dilengkapi dengan beberapa rambu – rambu dan papan pemberitahuan bahwa ruas jalan tol belum dibuka untuk umum.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek jalan Tol Paspro Seksi 4, Priyadi, mengatakan penutupan dilakukan sesuai dengan rencana sebelumnya. Dimana tol Gending menuju Probolinggo Timur ini dibuka sebagai jalur fungsional selama mudik Lebaran.

“Penutupan dimulai sejak Senin lalu, selama penutupan ini kami akan lakukan beberapa pengerjaan finishing yang akan dilaksanakan,” terangnya.

Priyadi melanjutkan, kalau pengerjaan finishing yang dimaksud, diantaranya pembersihan marka jalan, membangun pelengkap jalan, seperti guardrail, dranase jalan, dan rumput di pinggir ruas jalan tol.

Beberapa kelistrikan lampu median jalan, dan penerangan ruas jalan yang masih perlu ditingkatkan. Serta pengerjaan ruas jalan yang berkonstruksi beton yang memerlukan uji kelayakan.

“Saat dibuka kemarin, kami terus melakukan evaluasi terhadap apa saja yang perlu dilakukan finishing atau perbaikan. Termasuk uji kelayakan,” ucapnya.

Prayudi belum bisa memastikan kapan pengerjaan finishing itu akan selesai dilaksanakan. Namun pihaknya memastikan akan segera membuka tol tersebut jika pengerjaan sudah selesai dan layak digunakan.

▪︎Bakal Pindahkan 5 Makam

Menyusul jalan tol Pasuruan–Probolinggo (Paspro) seksi IV, jalan tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi) juga mulai dibangun. Ada aturan khusus untuk meratakan tanah di kawasan sekitar PLTU Paiton.

Pintu gerbang tol itu berdiri gagah meski belum ada alat transaksi yang terpasang. Dari sanalah nanti tol Jawa yang membentang mulai Banten tersambung sampai titik paling timur di Jawa Timur: Banyuwangi.

Seperti diketahui sejumlah pekerja masih merampungkan pekerjaan. Groundbreaking (peletakan batu pertama) tol Probowangi tahap I ruas Probolinggo–Banyuwangi dilakukan dengan dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), M. Basuki Hadimuljono.

Jalan Tol yang bakal dikelola Jasa Marga Group itu baru mulai di pekan berikutnya. Sama sekali belum ada tanda-tanda proyek di kawasan kecamatan yang dulu merupakan kawedanan tersebut.

”Saya juga masih bingung. Kira-kira kapan saya harus pindah dari rumah ini,” kata Abdullah, warga Desa Bloro, Kecamatan Besuki, salah seorang warga terdampak proyek pembangunan jalan tol Probowangi.

Ada sekitar delapan orang lagi yang tanahnya kena imbas pembangunan jalan tol. Namun, belum semua prosesnya rampung. Ada yang masih terganjal persoalan waris.

Keberadaan exit toll di kawasan Besuki bakal memudahkan warga bepergian. Di sisi lain, harga lahan juga terkerek. Warga sempat kesulitan mencari rumah baru karena harga tanah di kawasan Besuki terus naik.

”Sebelum ada tol, ada sepetak tanah di Desa Langkap (di kecamatan yang sama) yang harganya Rp 650 ribu per meter. Setelah pasti dibangun tol, harganya jadi Rp 1,5 juta per meter. Saya pilih mundur,” ujar Abdullah warga setempat mengenang pengalamannya.

Di luar soal dampaknya ke harga tanah, proyek Jalan Tol Probowangi diperkirakan memangkas jumlah kendaraan di jalur reguler Probolinggo–Banyuwangi hingga 50 persen. Begitu pula waktu tempuhnya.

Jalan tol Probolinggo–Banyuwangi ruas Probolinggo–Besuki dapat memangkas waktu tempuh Probolinggo–Besuki. Saat ini waktu tempuh dua lokasi itu sekitar 1 jam 15 menit.

Nanti waktu tempuh bisa terpangkas hingga 30 menit dengan kecepatan rata-rata 80–100 kilometer/jam. Dengan demikian, laju industri dan pariwisata diharapkan ikut tergenjot.▪︎[FEND]