CNG Pengganti BBM Pertalite, Diklaim Lebih Murah dan Irit

729 dibaca

▪︎JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Lagi-lagi pemilik kendaraan bermotor dipusingkan dengan kabar akan dihapusnya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Setelah Premium, kini giliran Pertalite.

Lantas apa pengganti Pertalite? Dikabarkan pihak Pertamina sedang mengembangkan BBM jenis Compressed Natural Gas
(CNG). Bahan bakar pengganti Pertalite wujud efisensi dari bahan bakar tersebut.

Efisensi bahan bakar pengganti BBM Pertalite dikembangkan untuk sepeda motor, mobil, hingga mesin kapal nelayan. Rencananya pengganti Pertalite tersebut dengan menggunakan CNG yang tengah dikembangkan Pertamina.

Bahkan hasil percobaan Pertamina, pengisian satu tangki CNG buat 100 km dapat dilakukan pada sepeda motor. Biaya tangki CNG berkapasitas 2,5 liter lebih irit 55 persen dibandingkan menggunakan BBM Pertalite. Sedangkan kualitas CNG lebih baik dan mempunyai emisi gas buang lebih rendah sehingga kebih aman bagi lingkungan.

Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto, menjelaskan perhitungan penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari maka dengan menggunakan CNG dapat menekan ketergantungan pada subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun.

“Komposisi utama pada CNG untuk sepeda motor terdiri dari metana bersih dan beroktan tinggi sehingga menghasilkan peforma mesin yang lebih baik dari Pertalite serta gas buang yang ramah lingkungan,” ujar Haryo dilansir dari disway.id.

Haryo melanjutkan, rencananya pihak PGN akan melakukan konversi konversi CNG sebanyak 100 ribu unit sepeda motor. CNG adalah compressed natural gas atau merupakan gas yang sama dengan LNG.

Hanya saja pada CNG, gas metana dikompresi namun tidak sampai mencair. Nantinya direncanakan bahwa dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar sepeda motor, CNG kan ditempatkan dalam tabung CNG 14 x 53 cm.
Dengan ukuran tabung yang kompak tersebut, diharapkan tabung CNG dapat ditempatkan pada sisi sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.

Tabung compressed natural gas (CNG) tersebut terbuat dari material baja yang berstandar kelesamatan tinggi dan memiliki kapasitas 2.5 liter. Atau setara premium (lsp) yang mampu menyuplai bahan bakar hingga 100 km dalam sekali pengisian penuh.
Haryo kembali menjelaskan jika CNG ini juga akan diaplikasikan pada kendaraan lain di antaranya kapal nelayan, kendaraan roda empat kecil serta truk selain pada sepeda motor.

Adapun penambahan konversi pada kendaraan roda empat, PGN memproyeksikan sebanyak 1000 truk serrta bus dan 18.000 kendaraan kecil.

Hal ini sejalan dengan program bahan bakar gas (BBG) yang telah digunakan oleh kendaraan seperti taksi, bajaj, dan bus Trans Semarang.

Pertamina menargetkan untuk diaplikasikan pada CNG kapal nelayan dengan jumlah konversi 6,71 BBTUD untuk 30.000 unit perahu nelayan. Program untuk nelayan ini nantinya akan menggunakan Gaslink Cylinder berkapasitas 4.2 lsp.
▪︎[ZA/ALAMS]