Langkah Kementerian PUPR Tangani Banjir di Jawa Timur

164 dibaca

▪︎JATIM-POSMONEWS.COM,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melakukan penanganan darurat bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Jawa Timur.

Sejumlah kabupaten di Jawa Timur terendam banjir. Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hingga sungai yang meluap karena tak mampu menampung debit air.

“Ada sejumlah daerah yang masih banjir. Data ini kami himpun melalui Pusdalops BPBD Jatim,” ujar Kabid RR (Rehabilitasi-Rekonstruksi) BPBD Jatim, Satriyo Nurseno.

Dari data BPBD Jatim, banjir masih terjadi di empat kabupaten. Meliputi Kabupaten Malang, Trenggalek, Ponorogo, Banyuwangi, Tulungagung, dan Gresik.

Satriyo menyebut, banjir di Trenggalek masih belum surut. Ada 6 titik banjir di sini yakni di Dusun Pogalan, Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan. Kemudian di Desa Salamrejo, Kecamatan Karangan.

Selanjutnya di Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari. Lalu di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Desa Tamanan, Kecamatan Trenggalek, dan di Kelutan Trenggalek.

Tak hanya itu, banjir juga terjadi di Ponorogo. Masih ada satu titik yang belum surut yakni di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis. Sementara di Kelurahan Surodikraman, Kecamatan Ponorogo sudah surut.

Lalu di Tulungagung, banjir masih belum surut. Titiknya ada di Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban. Sementara di Banyuwangi, titik banjir ada di Dusun Kalibaru Wetan, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru. Banjir di Banyuwangi belum surut. Sedangkan di wilayah Kabupaten Malang, Lumajang, Blitar, dan Kabupaten Trenggalek.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, saat mendampingi Anggota Komisi V DPR RI, Sri Rahayu, meninjau lokasi banjir di Kabupaten Blitar.

Menurut dia, Kementerian PUPR telah menurunkan tim untuk bergerak cepat melakukan penanganan banjir di sejumlah daerah di Jawa Timur tersebut.

“Kami sudah instruksikan agar segera menurunkan sejumlah alat berat ke lapangan, yakni perahu karet bermesin sebanyak 6 unit, mobile truck pump berkapasitas 160 liter/detik, excavator dan kawat bronjong,” ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Kementerian PUPR, saat ini telah menurunkan sejumlah alat berat ke lapangan.
Yakni 1 unit perahu karet 6 penumpang, 2 unit mobile pump kapasitas 160 liter/detik (banjir di trenggalek), 1 unit pompa kapasitas 500 liter/detik (banjir di blitar), excavator, dan kawat bronjong.

Kemudian juga telah menyiapkan penanganan darurat hingga jangka menengah, sehingga kerusakan yang terjadi akibat banjir bisa segera tertangani

Untuk penanganan darurat akan dilakukan normalisasi Kali Ngasinan (Trenggalek), Munjungan sepanjang 7 km, proteksi Bronjong sepanjang 2 km pada pertemuan Kali Mbambang dan Kali Panguluran (Malang), serta normalisasi sepanjang 3 km.

Selain itu, bakal dilakukan proteksi sisi kanan Kali Glidik (Lumajang) sepanjang 300 meter setinggi 8 meter di Tanggul wareng tengah 250 meter, dan Tanggul Tegalrejo 50 meter.

Sedangkan untuk penanganan jangka menengah akan dilakukan reboisasi dan pembuatan retensi banjir di kawasan hulu.

Adapun banjir di empat kabupaten tersebut terjadi karena hujan intensitas tinggi mulai 16 Oktober 2022 dan selama 8 jam, serta meluapnya Kali Bogel (Blitar), Glidik (Lumajang), dan Panguluran (Malang).▪︎[FEND]