HIDANGAN KHAS TRADISI BUBUR SAFAR

1,518 dibaca

▪︎POSMONEWS.COM,-
TRADISI khusus merayakan datangnya bulan kedua dalam penanggalan Hijriah yakni Safar. Tradisi tersebut berupa ritual-ritual tertentu agar diberikan keselamatan. Tidak terkecuali masakan khas saat Safar.

Tradisi masyarakat Jawa Timur, membuat makanan khas tajin safar yang rutin dilaksanakan saat Safar datang. Tajin Safar terbuat dari perpaduan beraneka bubur. Sebagian orang, mereka lebih menyebut makanan itu sebagai bubur Safar.

Seperti halnya dalam tradisi masyarakat Madura menyebut tajin safar dengan sebutan tajin merah putih karena bubur ini didominasi warna merah dan putih.

Tajin safar terbuat dari tepung ketan yang didesain bulatan-bulatan kecil seukuran kelereng. Bubur itu juga dilengkapi dengan air gula merah dan pisang. Bahan lainnya berupa santan, sedikit garam, gula putih, dan daun pandan untuk memberi aroma harum.

Untuk membuatnya, hal pertama yang harus dilakukan yakni mencampur tepung ketan dengan parutan kelapa dan sedikit air. Buatlah bulatan-bulatan seukuran bola kelereng dari adonan tersebut.

Sambil membulatkan tepung ketan, campur dan didihkan 1,5 liter santan dengan setengah kilogram gula merah. Setelah itu, campurkan bulatan-bulatan tepung ketan dan tambahkan tepung beras sebanyak setengah kilogram ke dalam adonan itu. Aduk merata secara perlahan hingga mendidih dan hindari timbulnya kerak di dasar wajan.

Sedangkan adonan putihnya, campur seperempat kilogram tepung beras dan setengah liter santan. Lalu beri sedikit garam agar terasa sedap. Masak adonan pada api kecil. Pastikan tepung benar-benar matang.

Sementara itu, untuk membuat adonan merah kamu cukup mengambil sebungkus kecil bubur mutiara. Rebus hingga matang, lalu beri gula pasir secukupnya.

Kendati pembuatannya terbilang mudah, masyarakat Jawa Timur biasanya membuat tajin safar bersama tetangga. Mereka membagi tugas, ada yang membulatkan tepung, ada yang mengiris pisang, ada yang membuat bubur putih, dan ada yang membuat bubur merah.

Rasa bubur ini tergolong unik karena memiliki perpaduan rasa manis gula jawa dan gurihnya santan. Tajin safar biasnya dihidangkan di piring dan disusun sedemikian rupa untuk didoakan kiai. Setelah didoakan, tajin safar baru dibagikan kepada para tetangga.

Selain menyimpan unsur keharmonisan antarwarga, hidangan ini juga menjadi simbol rasa syukur masyarakat Jawa kepada Tuhan yang telah melimpahkan rezeki. Untuk itulah, tradisi membuat tajin safar terus dijaga dan dilestarikan masyarakat Jawa Timur.

▪︎Resep Bubur Safar

Menu praktis dan gampang membuat bubur safar yang pasti lezat tidak terlalu susah. Kalau salah proses dan bahan rasanya nanti tidak enak. Padahal bubur safar yang lezat akan mengeluarkan aroma dan cita rasa yang akan membangkitakan selera.

Bahan-bahan dan bumbu yang perlu dipersiapkan membuat bubur safar:

▪︎ Kuah santan:

– 200 ml santan kara

– 500 ml air

– 1 sdt penuh garam

– Pandan wangi, simpulkan

▪︎Bahan bubur candil:

– Bola2 ketan:

– 500 gram tepung ketan

– 50 gram tepung tapioca

– 1/2 sdt garam

– Air secukupnya

– Secukupnya tepung beras untuk taburan

▪︎Kuah gula:

– 500 gram gula merah

– 2 liter air

– 1/2 sdt garam

– Pandan wangi, simpulkan

– Secukupnya tepung beras untuk pengental

▪︎Bahan bubur ketan hitam:

– 500 gram beras ketan hitam,rendam semalam

– 200 gram gula pasir

– 2 liter air

– 1/2 sdt garam

– Pandan wangi, simpulkan

▪︎ Bahan bubur sumsum:

– 250 gram tepung beras

– 2500 ml santan

– 2,5 sdt garam

– Pandan wangi, simpulkan

▪︎Langkah Membuat Bubur Safar

1. Bubur Candil:
Buat bola-bola ketan…siapkan wadah, masukkan kedua tepung dan garam, aduk rata. hleni dengan secukupnya air hingga adonan bisa dipulung.

Bulatkan sebesar kelereng, taburi tepung beras agar tidak saling menempel……lanjut kuah gulanya…masak gula merah dengan setengah bagian air hingga gula larut, lalu saring. Tambahkan sisa air, pandan dan garam, cek rasa biarkan sampai mendidih.

2. Bola Ketan:
Lalu masukkan bola-bola ketan, masak dengan api sedang sambil diaduk sampai bola2 ketan mengapung…larutkan kurang lebih 2 sdm tepung beras dengan sedikit air, lalu tuang ke bubur candil. Masak sebentar, angkat.

Kekentalan kuah sesuai selera, jika masih kurang kental, boleh ditambah larutan tepung berasnya, sisihkan.

3. Bubur Sumsum:
Larutkan tepung beras dengan sebagian santan, lalu masak sisa santantambahkan garam dan daun pandan, masak sampai mendidih.

Ketika sudah mendidih, aduk kembali larutan tepung dan santan tadi agar tepung tidak mengendap didasar. Lalu tuang sambil diaduk cepat, aduk terus sampai adonan matang dan mengkilat, angkat, sisihkan.

4. Bubur Ketan Hitam:
Cuci kembali beras ketan hitam yang sudah direndam semalam, lalu masak bersama santan dan daun pandan, jangan ditutup biar tidak bleber.

masak selama 5 menit dihitung mulai saat mendidih,pakai api besar, setelah 5 menit, matikan api, lalu tutup dan diamkan selama 30 menit. Buka kembali tutupnya, masukkan gula dan garam, masak kembali sambil diaduk dengan api sedang. Masak selama 7 menit atau sampai matang, angkat.

5. Kuah Santan:
Masak semua bahan kuah santan sampai mendidih, angkat, jika suka yang kental boleh tambahkan larutan maizena.**(zi/ahm)