Konang Carnaval 2022, Menggali Potensi Menuju Desa Wisata

696 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Hegemoni kemegahan dan kemeriahan event karnaval dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-77 bukan hanya milik warga kota metropolis yang tergelar di area Kabupaten dan Propinsi saja. Namun nun jauh di pedesaan banyak warga kreatif, mandiri, dengan karyanya untuk ditunjukkan dalam kegiatan karnaval yang memampangkan potensi hebat dari desa.

Salah satunya adalah Giat Carnaval Desa Konang, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan yang digelar, Minggu (4/9/2022) yang nampak begitu seru, semarak dan menampilkan berbagai kreatifitas warganya.

Desa Konang yang berada di pinggiran Bengawan Solo ini mungkin bagi publik masih terasa asing. Tetapi di wilayah ini, menurut Kepala Desa Konang, H.Yunus, bahwa Konang adalah sebagai desa yang memiliki rekor, mencetak dan melahirkan lulusan sarjana terbanyak di Kabupaten Lamongan. Meski kini mereka banyak yang bekerja di luar daerah.

Adalah H. Masfuk, Bupati Lamongan yang menjabat selama sepuluh tahun (2000-2010) yang begitu fenomenal menorehkan tinta emas bagi tanah kelahirannya; Kabupaten Lamongan itu merupakan putra kelahiran Desa Konang.

Begitu menariknya profil Desa Konang membuat media ini datang lebih awal untuk memotret euforia Karnaval di Desa Konang, Kecamatan Glagah yang digelar untuk pertama kali ini.

Tepat pukul 08.00 WIB, Karnaval Konang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan Mengheningkan Cipta. Baru disusul seremonial pemberangkatan peserta oleh Kades H. Yunus.

Empat regu pun beraksi, dan terlihat Karnaval Konang 2022 ini berlangsung meriah. Para peserta nampak antusias, “gumbira” bersuka cita, dan tampil allout untuk menghibur masyarakat sekaligus tiap regu atau grup RT ingin menjadi yang terbaik dalam hal penampilannya.

Ada dua RW di Desa Konang, dan masing-masing RW dibagi menjadi 2 RT. Sehingga total ada 4 regu yang mengikuti karnaval Konang ini berkarya layaknya dalam kirab budaya desa itu. Bahkan, demi tampil memukau, masyarakat di tiap RT wajib untuk mengikuti. Jika tidak ikut akan terkena denda uang seratus ribu rupiah.

Selain itu mereka pun rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk berdandan berbagai profesi, serta membuat Ogoh-Ogoh seperti hewan Singa dan Semut Raksasa yang diarak sebagai maskotnya.

Sejak pukul 08.00 pagi, masyarakat Desa Konang “tumplek-blek” di jalanan. Kegiatan Karnaval Desa ini telah menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai usia. Mereka berjalan mengelilingi jalan utama desa sekitar 3 km dengan penuh kegembiraan.

Di sela-sela acara, Kepala Desa Konang, H. Yusuf mengatakan pada nedia, konsep dari Karnaval Desa Konang ini adalah kebersamaan adalah modal utama untuk membangun desa.

” Selain untuk meningkatkan silaturahmi warga, juga menjadi salah satu visi membangun desa. Karena Konang masa depan bermimpi mempunyai tempat wisata yang handal untuk meningkatkan perekonomian warga,” yakinnya.

Lebih lanjut H. Yunus memaparkan, bahwa planing Desa Konang memiliki wisata air, bahkan agro wisata yang lokasinya di pinggir Bengawan Solo yang cukup legendaris sehingga dengan memaksimalkan area Bengawan ini, ia yakin wisata dan sentra kuliner itu terwujud untuk kemajuan Konang, sekaligus meningkatkan perekonomian warganya.

” Itulah harapan Konang. Sehingga saya menghimbau pada warga agar Kita kompak, dan tetap memberi masukan untuk kemajuan Desa Konang,” tukasnya.

Senada dengan penuturan Kades, beberapa tokoh warga pun mengatakan potensi wisata dan kuliner Konang yang bisa dikembangkan. Seperti penuturan Bapak Faisol dan Mukib yang menyebut potensi kuliner Desa Konang.

” Kalau di sebelah desa ada Viral di medsos kuliner Conggah, padahal Konang juga memiliki andalan seperti Botok jendil, jambal. Kjuga botok bandeng dan bekasem yang bisa dibuat gimbal, atau bumbu rujak bekasem,” tutur bapak anggota BPD ini.
**(DANAR SP)