Nelongso, SDN 1 Ngrogung Ponorogo Dapat Satu Murid

378 dibaca

▪︎Dampak Keberhasilan Program Keluarga Berencana

▪︎PONOROGO-POSMONEWS.COM,-
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2022-2023, benar-benar menjadi nasib sial SDN 1 Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur. Pasalnya, saat pelaksanaab PPDB hanya mendapatkan satu siswa.

Walaupun hanya mendapat 1 siswa baru pada tahun ajaran 2022-2023, SDN 1 Ngrogung, Ngebel, Ponorogo, tetap menempatkan Attaya Masita Widya Ningtyas (7), di kelas satu.

Attaya Masita Widya Ningtyas, dia tampak berani mengikuti pelajaran meski sendirian di dalam kelas, tanpa ada temannya.

“Nggak apa-apa, nggak ada teman. Sama bu guru,” tutur Attaya kepada wartawan.

Attaya panggilan akrab Attaya Masita Widya Ningtyas, tampak belajar membaca dan menulis ditemani satu guru kelas. Dia terlihat santai meski tidak ada teman di satu ruangan tersebut.

Nasib “nelongso” SD Negeri di Ponorogo yang tahun ini cuman dapat 1 siswa baru. Saat jam istirahat pun, Attaya tampak membaur dengan kakak kelasnya. Apalagi Attaya sendiri punya kakak kandung duduk di kelas 6.

“Kalau sendiri takut, tapi ada bu guru. Nggak apa-apa,” kata Attaya.

Sementara, guru kelas Bu Nur Setyowati menambahkan, pihaknya memang baru menerima satu siswa. Pihak sekolah tetap berupaya mencari siswa lain dengan mendatangi para wali murid.

“Kendala kami pertama, jumlah penduduk di Dukuh Ngrogung ini sedikit, anak usia sekolah pun cuma 4 anak. Yang mau sekolah di sini cuma 1 anak, lainnya mencari sekolah yang siswanya banyak. Apalagi ada 3 SD. SDN 1, 2, dan 3 Ngrogung,” ujar Bu Nur, sapaan akrab Nur Setyowati.

Kendati hanya mempunyai 1 murid di SDN 1 Ngrogung, Ponorogo, Bu Nur tetap sabar membimbing Attaya belajar membaca dan menulis. Bu Nur pun tidak merasa canggung memberikan pelajaran di dalam ruangan kelas I SDN 1 Ngrogung, yang hanya ditempati satu murid.

SDN 1 Ngrogung, Ponorogo, sebenarnya punya banyak prestasi. Padahal menurutnya, prestasi sekolahnya tak kalah bagus dari sekolah lain. Tiap kali Kecamatan Ngebel menggelar perlombaan, SDN 1 Ngrogung selalu mendatkan prestasi.

“Kami prestasi banyak, musahabah Qur’an dan tembang macapat selalu dapat juara. Kami juga meningkatkan ekstrakurikuler tari dan gong untuk menarik minat siswa,” kata Bu Nur.

Bu Nur pun menyampaikan, pada PPDB tahun ajaran 2021 lalu, juga hanya mendapatkan 6 siswa di kelas 1. Pihaknya berharap ada kebijakan dari pemkab agar ada perhatian khusus terkait masalah ini.

Sementara itu Sekretaris Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Soiran, menambahkan dari 589 sekolah ada 3 sekolah yang mendapat 1 siswa dan 12 sekolah mendapat 2 siswa.

“Data di PPDB, yang mendapat 1 siswa SDN Jalen, Balong, SDN Bringinan, Jambon, dan SDN Ngrogung, Ngebel,” jelas Soiran.

Soiran pun berharap, jika sekolah yang dituju sedikit, maka kebijakan orang tua bisa menitipkan ke sekolah terdekat.

Kalau sekolah di tempat itu, konsekuensinya kalau kurang dari 3 siswa kelas yang ada tidak terakomodir di dapodik sehingga guru yang mengajar tak terdaftar di dapodik.

“Angka kelahiran sedikit, program KB berhasil. Sehingga, usia SD, SMP semakin tahun menurun,” pungkas Soiran.**(ahm/ade/dtk)