Penyelesaian Proyek Jalur Pansela Tulungagung Terus Dikebut

426 dibaca

▪︎TULUNGAGUNG-POSMONEWS.COM,-
Kementerian PUPR menargetkan, pembangunan Jalur Pantai Selatan (Pansela) di Tulungagung tuntas pada 2024. Saat ini hanya tersisa 17 kilometer yang belum dikerjakan.

Direktur Pembangunan Jalan pada Direktorat Jenderal Binamarga, Kementerian PUPR Satrio Sugeng Prayitno, mengatakan pembangunan Jalur Pansela di Tulungagung memiliki progres yang cukup baik dibandingkan dengan daerah lain.

“Progres pembangunan pansela di sini paling maju setelah Pacitan. Ini berkat dukungan dari Pemda Tulungagung, kemudian konflik sosialnya juga minim, sehingga kami bisa leluasa untuk menaruh program di Tulungagung ini,” kata Satrio Sugeng Prayitno di lokasi ground breaking Pansela di Kecamatan Pucanglaban.

Menurutnya dari total ruas pansela 54 kilometer mulai dari perbatasan Tulungagung-Trenggalek hingga Tulungagung-Blitar hanya tinggal 17 KM yang sama sekali belum dikerjakan. Sedangkan saat ini pihaknya mulai mengerjakan Lot 6A dan 6B pada ruas Pantai Sine sampai dengan batas Kabupaten Blitar.

“Panjangnya yang saat ini sedang digarap ada 14 kilometer,” ujarnya saat ground breaking Lot 6A dan Lot 6 B di Kecamatan Pucanglaban, Tulungagung.

Proyek pembangunan infrastruktur pada Lot 6A dan 6B ditargetkan akan tuntas dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Saat ini kontraktor pelaksana sudah mulai melakukan pembukaan akses dengan melakukan pengeprasan tebing serta pengurukan.

“Untuk 17 kilometer yang belum, Insyaallah bulan depan akan kami tender,” ujarnya.

Dalam pembangunan Jalur Pansela di Tulungagung relatif berjalan dengan lancar. Sebab wilayah yang dilintasi ruas jalan sebagian besar berada di lahan negara yang dikelola Perhutani. Sehingga minim konflik sosial dengan masyarakat maupun lingkungan setempat.

Diharapkan penyelesaian Jalur Pansela di Tulungagung hingga tersambung dengan Trenggalek dan Blitar. Sehingga mempermudah akses warga di pesisir selatan sekaligus meningkatkan perekonomian.

Dari data Kementerian PUPR, Satrio menyebut ruas arteri Jalur Pansela di Jawa Timur yang membentang 627 KM dari Pacitan hingga Banyuwangi, kini telah mencapai 30 persen. Realisasi tersebut dinilai cukup baik, sebab dalam kurun satu dekade terakhir terus mengalami peningkatan yang signifikan.

“Pansela yang selama ini tidak pernah tersentuh pembangunan secara masif, sekarang sudah mulai terlihat,” imbuhnya.

Sementara Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, berharap pembangunan Jalur Pansela dapat segera dituntaskan, sehingga disparitas pertumbuhan ekonomi antara pesisir utara Jawa dengan selatan Jawa bisa dikurangi.

“Dibukanya jalan lintas selatan akan mengubah pola pikir kehidupan masyarakat sekitarnya. Dengan jalan ini arus distribusi barang tentu akan semakin mudah,” kata Maryoto.

Salah satu bukti nyata manfaat Jalur Pansela adalah terbukanya potensi wisata pantai di pesisir. Seperti Pantai Gemah maupun Pantai Klatak. Destinasi yang berada di pinggir ruas jalan nasional itu, saat ini mampu menarik puluhan ribu wisatawan.

“Pembangunan JLS ini juga sejalan dengan pembangunan jalan Tol Kediri-Tulungagung maupun pembangunan Bandara Dhoho di Kediri,” imbuhnya.

Pemerintah daerah pun telah menyiapkan strategi untuk memanfaatkan pembukaan ruas Jalur Pansela, di antaranya membuka peluang investasi dari dalam maupun luar kota.

“Silakan, kami sangat terbuka,” jelasnya.**(fend)