Solar “Menghilang” Ribuan Sopir Truk dan Mahasiswa Demo

173 dibaca

▪︎Mendesak Polda Kaltim Berantas Mafia Solar

▪︎BALIKPAPAN-POSMONEWS.COM,-
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di beberapa SPBU di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat ribuan sopir truk meradang. Tidak hanya kalangan dopir truk, ratusan mahasiswa juga ikut turun ke jalan.

Sopir truk dan mahasiswa berbaur dan kembali melakukan demonstrasi terkait kelangkaan BBM jenis solar bersubsidi.  Nampak ratusan truk berjejer sepanjang jalan Kota Minyak, tepatnya dari area Gedung Parkir sampai Kantor Imigrasi Kota Balikpapan, Rabu (30/3/22) siang.

Aksi sempat memanas saat masa aksi berhasil menjatuhkan pagar depan Kantor Wali Kota Balikpapan. Selain itu aksi bakar ban juga turut dilakukan. Meski begitu beruntung tak ada kericuhan yang terjadi. Mereka menuntut;

1. Tuntutan Mafia Solar

Diketahui demo ini merupakan kali kedua yang dilakukan oleh gabungan antara sopir truk dan mahasiswa PMII Kaltim.
Sebelumnya, mereka sempat melakukan demo di pintu masuk Objek Vital Nasional (Obvitnas) PT Kilang Pertamina Internasional.

Tuntutan yang dilayangkan pun tetap sama. Yaitu meminta agar Wali Kota Balikpapan menambah kuota solar di Kota Minyak.  Selain itu mereka juga mendesak Pertamina untuk mengatasi persoalan BBM subsidi ini. Salah satunya dengan membuka data pendistribusian solar ke publik.

Massa aksi juga mendesak Polda Kalimantan Timur memberantas mafia solar. GM Pertamina pun kembali kena senggol agar dicopot dari jabatannya, karena gagal mengatasi kelangkaan solar.

2. Mengancam Massa Lebih Banyak

Demo yang dilakukan oleh para sopir ini pun bukanlah hanya omongan semata. Saat aksi pertama mereka mengancam jika tuntutan mereka tak dipenuhi, maka akan datang ratusan truk memenuhi jalan kota.

Terbukti hari ini, sekira 200-an truk pun datang. Sedangkan di demo kali ini, mereka kembali memberikan tenggat waktu kepada Pemkot Balikpapan agar memenuhi tuntutan mereka.

“Jika selama satu minggu ini tak diindahkan, maka kami akan turun dengan massa yang jauh lebih besar,” tulis pendemo dalam surat tuntutan aksinya.

Sejumlah sopir truk besama dengan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kembali melakukan aksi damai terkait kelangkaan solar yang terjadi di Kota Balikpapan. Aksi itu dilakukan Rabu (30/3/22) siang.

Tampak puluhan truk terparkir disisi kanan dan kiri jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan Kantor Wali Kota Balikpapan. Imbasnya, arus kendaraan dari dua arah tersebut dialihkan sementara waktu. Para pengendara diminta untuk mencari jalan alternatif, agar menghindari kemacetan di kawasan Jalan Jenderal Sudirman.

”Mohon maaf bagi warga Balikpapan, hari ini spbu kami pindahkan kemari,” ujar seorang orator.

Akibat penutupan jalan ini, sejumlah ruas jalan mengalami kepadatan bahkan kemacetan seperti Jalan ARS Muhammad, termasuk kawasan prapatan, Telagasari, dan Jalan Piere Tendean.

”Ya ini macet lagi di depan Sinyiur,” keluh Sanah Oesman warga Balikpapan Tengah.

Ketua PMII Kaltim, Sainuddin, mengatakan aksi hari ini dilakukan karena beberapa tuntutan kemarin tak direalisasikan. Terutama dalam kelangkaan solar yang diduga tidak tepat sasaran terhadap orang yang membutuhkan.

“Dugaan solar langka juga adanya pihak SPBU yang bermain, sehingga diharapkan ada ketegasan dari berbagai pihak,agar tidak ada oknum-oknum yang memainkan solar bersubsidi,” tuturnya.

Mereka menilai jika didiam­kan, ini bisa jadi makin kacau ke depannya. Ia meminta negara tak boleh diam, neg­ara harus menang melawan para mafia.

“Indikasi ini kita curigai karena tahun 2021 Polresta Balikpapan pernah menang­kap pengetap solar yang ke­mudian didistribusikan ke­pada perusahaan tambang. Kalau ternyata pelaku lainnya masih ada berarti kacau. Oleh karena itu Polda harus turun tangan dalam persoalan ini. Polda harus tegas lagi dalam permasalahan solar subsidi ini,” bebernya.

Yang terakhir, mahasiswa juga mendengarkan laporan sopir-sopir bahwa kadang-kadang ada operator SPBU yang nakal.
**(zi/indi)