Nasib LPG Penggeser Minyak Tanah, Bakal Digeser DME

207 dibaca

Rencana pergantian Liquified Petroleum Gas (LPG) ke batu bara atau DME (Dimethyl Ether), membikin ibu rumah tangga pusing. Dulu dipaksa pakek LPG, katanya lebih murah dari minyak tanah, sekarang diganti DME katanya lebih murah dari LPG?

Pemerintah sedang mendorong gasifikasi batu bara atau DME (Dimethyl Ether). Tujuannya untuk mengganti penggunaan LPG (Liquified Petroleum Gas). Nantinya, masyarakat tidak lagi memasak menggunakan LPG.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendapatkan informasi bahwa harga DME lebih murah dibandingkan LPG. Namun, PT Pertamina (Persero) masih melakukan proses tawar-menawar soal harga.

“Kembali ke LPG dulu, kalau DME ini bisa, hitung-hitungannya saya udah denger, kalau gas itu kan kita US$ 800, DME ini kalau hitung-hitungannya investor bisa kira-kira US$ 640, tapi Pertamina masih minta US$ 680 (per metrik ton), oke itu negosiasi,” kata Jokowi dalam siaran di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11/21).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyatakan bahwa pada saatnya Indonesia tidak perlu lagi mengimpor LPG karena sudah beralih menggunakan DME. Para pihak terkait diminta untuk merampungkan rencana tersebut.

“Segera rampungkan sehingga kembali lagi, kita nggak usah impor gas LPG lagi. Artinya kembali lagi neraca kita akan semakin baik,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan rencana gasifikasi batu bara atau DME merupakan bagian dari investasi yang akan masuk pada Januari 2022. Pertamina dan Air Products akan berperan dalam peralihan LPG ke DME.

“Sudah akan jalan 2022 Januari itu dengan Pertamina dengan PTBA (PT Bukit Asam) dan Air Products dengan pengusaha nasional membangun DME (pengganti LPG),” kata Bahlil dalam keterangan pers virtual pada 11 November 2021 lalu.

Harga DME disebut akan lebih murah dibandingkan LPG. Pertamina mengatakan penentuan harga DME sedang dalam tahap kajian.

“Saat ini penentuan harga DME masih dalam tahap kajian yang tentunya akan disesuaikan dengan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah terkait distribusi DME,” kata Corsec Subholding Commercial and Trading Pertamina, Irto Ginting.
**(ram/dtk)