CIWS Millenium Gun 35 KRI Martadinata Mampu “Muntahkan” 1000 Peluru/Menit

315 dibaca

Salah satu armada perang kebanggan TNI AL, KRI Raden Eddy Martadinata 331 alias KRI R.E. Martadinata 331 merupakan kapal PKR SIGMA 10514 pertama dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia bekerjasama dengan perusahaan kapal Belanda Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS).

Armada tempur TNI AL, KRI R.E. Martadinata 331 menjadi kapal kelima yang menerapkan teknologi SIGMA.

Kapal kombatan KRI R.E. Martadinata 331 mampu melaju hingga kecepatan 28 knot dan didesain untuk menjalankan berbagai misi yaitu peperangan anti kapal atas air, peperangan anti kapal selam, peperangan antinserangan udara serta peperangan elektronika.

Dikutip dari laman Zonajakarta.com dari Kemhan, sistem persenjataan yang dimiliki KRI R.E. Martadinata antara lain meriam utama OTO Melara 76 mm Super Rapid Gun dan rudal Exocet MM40 Block 3 yang jarak jangkaunya bisa mencapai 180-200 Km.

Selain itu juga ada rudal antiserangan udara Mica yang dirancang efektif dan dapat menyergap sasaran sejauh 20-25 Km dengan ketinggian 9144 meter.
Ada juga pengecoh rudal terma SKWS DLT – 12 T yang mampu membelokkan arah rudal, mengacaukan sensor rudal, mengacaukan jammer hingga mengecoh infra merah dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara ke permukaan.

Terakhir, torpedo jenis ringan, Torpedo A – 244S yang punya kemampuan khsusu mengincar sasaran di perairan dangkal serta.

Meriam Clow In Weapon System (CIWS) Millenium 35 mm sendiri berfungsi untuk menangkis serangan udara dan ancaman permukaan jarak dekat. Atas teknologi yang ada di dalamnya, kapal ini dikukuhkan sebagai kapal pimpinan atau flagship.

KRI Martadinata baru-baru ini mengadakan latihan perang di Laut Bali pada Kamis, 4 November 2021.

KRI Martadinata yang operasionalnya di bawah kendali Guspurla Koarmada II itu melaksanakan latihan perang pertahanan udara. Menggunakan Close in Weapon System atau CIWS Millenium Gun 35 mm, KRI Martadinata membuktikan diri sebagai kapal perang mumpuni Indonesia.

Diskenariokan jika KRI Martadinata diserang oleh rudal musuh. Maka peran tempur segera didengungkan dimana melalui Pusat Informasi Tempur (PIT) KRI Martadinata mendeteksi rudal tersebut mendekati dirinya. Tanpa banyak cakap, Millenum Gun langsung memuntahkan pelurunya ke arah sasaran.

Tak selang berapa lama rudal tersebut hancur seketika terkena rentetan tembakan Millenium Gun yang bisa menyemburkan (rate of fire) sebanyak 1000 peluru per menit.

Menurut Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz, kapal buatan PT PAL dan DSNS Belanda ini dirancang untuk pertempuran garis depan.

“Dan Anti-Ship Missile Defence Exercise atau Latihan Pertahanan Rudal Anti Kapal ini, dilaksanakan untuk meningkatkan naluri tempur pengawak kapal khususnya respon dan reaksi cepat para Principal Warfare Officer (PWO) yang bertugas di KRI REM-331. Selain itu latihan juga menguji kesiapan senjata CIWS Millennium Gun 35 mm yang kita miliki,” ungkap Rasyid seperti dikutip dari koarmada2.tnial.mil.id.

Dirinya juga menjelaskan bahwa KRI Martadinata dan awaknya melalui latihan ini siap tempur kapan pun dibutuhkan oleh Indonesia.

Seperti diketahui jika TNI memang menjadikan Oerlikon Millenium Gun sebagai tameng udaranya.
Karena jika dilihat TNI AL dan TNI AU mengoperasikan CIWS ini. Di kalangan TNI AU disebut Oerlikon Skyshield dimana tugasnya untuk pertahanan pangkalan udara dari serangan musuh.

TNI AU menggunakan platform truk untuk menggotong Skyshield sehingga bisa mobile kesana kemari. Sementaran di TNI AL, Millenium Gun baru terpasang di KRI Martadinata dan KRI Gusti Ngurah Rai.**(ist)