Fakta Penting Munculnya Klaster Baru PTM di Jateng

186 dibaca

Sejak pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) digelar di Jawa Tengah, muncul klaster baru yang menyasar siswa dan guru. Di Jepara, 25 siswa dan 3 guru di Madrasah Tsanawiyah, Desa Renggin, Kecamatan Pecangan, diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebelumnya, puluhan siswa di SMPN 4 Purbalingga juga terpaksa jalani isolasi mandiri (isoman). Tak mau kecolongan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo minta PTM yang tak berizin segera dibubarkan. Berikut ini fakta lengkapnya dilansir dari laman Kompas.com:

1. Berawal tak Lolos Skrining Kesehatan

Dari keterangan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, Moh Ali, ada 24 siswa MTs tak lolos skrining kesehatan.

Setelah dilakukan tes swab PCR, kata Ali, 18 siswa di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan petugas segera lakukan tracing kontak erat.

“Dari tracing kontak itu jumlah kasus positif Covid-19 di MTs Desa Rengging bertambah. Total 25 siswa dan 3 guru positif terpapar virus corona. Ini klaster sekolah,” jelas Ali saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (22/9/2021).

2. Dugaan Pemicu 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri mengatakan, para siswa diduga terpapar dari keluarga.
Dirinya membantah jika kasus klaster itu berasal dari satu sekolah. Saat ini tercatat ada lima siswa dan dua guru yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Cegah Klaster PTM, Gibran Perintahkan Dinkes Lakukan Swab Antigen Acak ke Sekolah

Tujuh kasus Covid-19 itu berasal dari lima sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Lima sekolah tersebut antara lain dari SMP Negeri, SMP swasta, dua SD Negeri dan SD swasta.

“Itu kan bukan tertular di sekolah tapi dari keluarga. Siswa lainnya sudah di-tracing semua negatif, guru juga negatif. Dari lima sekolah itu per sekolah itu ada antara 1 atau 2 orang yang positif Covid-19. Jadi tidak ada klaster,” kata Gunawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/9/2021).

Dari keterangan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara Moh Ali, ada 24 siswa MTs tak lolos skrining kesehatan.
Setelah dilakukan tes swab PCR, kata Ali, 18 siswa di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19 dan petugas segera lakukan tracing kontak erat.
“Dari tracing kontak itu jumlah kasus positif Covid-19 di MTs Desa Rengging bertambah. Total 25 siswa dan 3 guru positif terpapar virus corona. Ini klaster sekolah,” jelas Ali saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Muncul Klaster Covid-19 di Sekolah di Jawa Tengah, Anggota DPRD Jateng: Stop Dulu PTM

2. Dugaan Pemicunya

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, mengatakan para siswa diduga terpapar dari keluarga. Dirinya membantah jika kasus klaster itu berasal dari satu sekolah. Saat ini tercatat ada lima siswa dan dua guru yang terpapar Covid-19.

Tujuh kasus Covid-19 itu berasal dari lima sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Lima sekolah tersebut antara lain dari SMP Negeri, SMP swasta, dua SD Negeri dan SD swasta.

“Itu kan bukan tertular di sekolah tapi dari keluarga. Siswa lainnya sudah di-tracing semua negatif, guru juga negatif. Dari lima sekolah itu per sekolah itu ada antara 1 atau 2 orang yang positif Covid-19. Jadi tidak ada klaster,” kata Gunawan.

3. PTM tetap Berlangsung

Kasus Covid-19 di Kota Semarang itu, kata Gunawan, tak membuat PTM di Kota Semarang dihentikan.

“PTM berjalan seperti biasa dengan aturan yang sudah ditentukan. Bahkan, mulai pekan ini siswa yang masuk sudah mulai ada penambahan dengan pembatasan tetap 50 persen,” jelasnya.

Namun, pihaknya mengimbau kepada para guru dan siswa tidak memaksakan diri ke sekolah jika kondisi sedang tidak sehat.

4. Klaster PTM di Purbalingga

Seperti diketahui, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, terpaksa menghentikan semua proses persiapan PTM yang telah berjalan selama beberapa pekan. Hal itu dilakukan Dyah setelah ada 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain itu, sebanyak 61 siswa SMPN 3 Mrebet Purbalingga juga dinyatakan positif Covid-19.
Para siswa tersebut terpaksa menjalani isolasi terpusat di gedung sekolah mulai Selasa (21/9/2021).

5. Imbauan Tegas Gubernur Ganjar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersikap tegas terkait munculnya klaster PTM di sejumlah wilayah itu. Ganjar meminta dengan tegas untuk menghentikan keguatan PTM yang tak berizin atau belum dilaporkan.

“Yang tidak lapor, bubarkan. Ini menjadi pembelajaran buat kita semua. Seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, siapapun yang menggelar PTM tolong laporkan agar kami bisa melakukan pengecekan sejak awal,” ujarnya, dilansir dari Antara, Rabu (22/9/2021).

6. Disikapi Serius

Kritikan tajam juga dilontaran oleh anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto. Dirinya melihat, klaster PTM di Jawa Tengah mesti disikapi serius oleh pemerintah daerah.

“Stop dulu PTM, kesiapan sekolah dievaluasi. Kalau memang klaster besar maka PTM di wilayah tersebut hendaknya dihentikan dulu semuanya,” jelas Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jateng ini.
**(ist)