Unair Teliti Gejala Aneh Pasien COVID-19

159 dibaca

Tim Medis di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) telah mengirimkan sampel sejumlah pasien Covid-19 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Tropical Disease Center Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, untuk pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Sample itu milik sejumlah PMI yang baru pulang ke Jawa Timur. Mereka diduga mengidap Covid-19 varian baru, lantaran menunjukkan nilai CT value yang ekstrem rendah. Fenomena ini disebut aneh dan baru terjadi belakangan.

“Kami sudah melakukan langkah-langkah sesuai surat edaran Kemenkes, untuk melakukan rujukan WGS jika dicurigai varian tertentu,” kata Dokter Penanggung Jawab Pelayanan RSLI, dr Fauqa Arinil Aulia, Kamis (9/9).

Saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan WGS yang dilakukan TDC Unair. Sembari itu, Fauqa mengatakan timnya juga terus melakukan observasi ke pada sejumlah pasien PMI itu.

Hanya saja, Fauqa tak mau membeberkan data detail berapa jumlah PMI yang mememiliki hasil RT PCR dengan nilai CT value rendah tersebut.

“Kalau data per hari, rata-rata antara 10 persen (pasien PMI) yang CT valuenya rendah,” ucapnya.

RSLI sendiri saat ini tengah merawat 157 pasien dari total 410 bed yang tersedia. Mereka terdiri dari 8 orang pasien umum/mandiri sedangkan sisanya 149 orang adalah PMI.

PMI yang dirawat di RSLI itu, kebanyakan datang Hongkong, Brunei, Malaysia, Singapura, Taiwan dan lainnya.

Lebih lanjut, sejauh ini pihaknya telah mengirimkan sebanyak 78 sample ke TDC Unair. Namun jumlah sample itu merupakan akumulasi sejak gelombang kedatangan PMI pada jelang Lebaran Idulfitri 2021.

“78 itu sejak dulu, sejak jelang lebaran,” katanya.

Meski begitu pihaknya enggan menduga-duga apakah sejumlah PMI dengan nilai CT value rendah ini, mengidap Covid-19 varian baru atau tidak. Ia masih menunggu hasil valid dari WGS.

“Varian itu baru bisa bilang setelah WGS, kalau belum ada data WGS kami belum bisa bilang,” ujarnya.

Sebelumnya, Tim Medis di rumah sakit darurat Covid-19 Surabaya, atau Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), menemukan fenomena aneh dari sejumlah pasien yang tengah dirawat di sana. Mereka merupakan pasien dari kelompok Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru pulang ke Jawa Timur.

Penanggungjawab RSLI, Laksamana Pertama dr Ahmad Samsulhadi, mengatakan salah seorang pasien itu menunjukkan hasil CT Value yang sangat rendah, berada di angka 1,8. Dikhawatirkan hal itu merupakan tanda-tanda infeksi Covid-19 mutasi baru.

“Karena kami menemukan nilai CT value 1,8 pada satu pasien,” kata Samsulhadi, Rabu (8/9).
**(cnn/ris)