Kementerian PUPR Membangun Empat Bendungan Baru

217 dibaca

Pemerintah terus gencar membangun infrastruktur, termasuk membuat bendungan-bendungan baru untuk memperkuat ketahanan air. Pada tahun depan, setidaknya terdapat empat bendungan anyar yang akan dibangun.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) membangun empat bendungan baru di tiga provinsi.

“Untuk pembangunan bendungan baru adalah Bendungan Kedung Langgar dan Cabean di Jawa Tengah, Bendungan Riam Kiwa di Kalimantan Selatan serta Bendungan Kolhua di Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) SDA, Jarot Widyokom.

Ditjen SDA mendapatkan total alokasi pagu indikatif tahun 2022 sebesar Rp 41,04 triliun, terdiri dari Rp 38,58 untuk ketahanan SDA dan Rp 2,45 triliun untuk dukungan manajemen. Sebesar Rp 11,35 triliun akan dialokasikan untuk melanjutkan 34 bendungan, pembangunan empat bendungan baru, dan revitalisasi tiga danau prioritas.

Rencana program prioritas Ditjen SDA tahun 2022 yang lainnya di antaranya pada sektor irigasi dan rawa yaitu pembangunan jaringan irigasi seluas 5.000 hektare dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 100 ribu hektare dengan alokasi anggaran sebesar Rp 5,50 triliun.

Ditjen SDA juga mengalokasikan Rp 2,03 triliun untuk penyediaan air baku melalui peningkatan kapasitas air baku sebesar 1,5 m3 per detik, pembuatan akuifer buatan simpanan air hujan (ABSAH) di 550 lokasi dengan pola padat karya, pembangunan delapan embung pada daerah sulit air, dan pemanfaatan bendungan yang sudah selesai dibangun.

Kemudian rencana program pengendalian daya rusak dengan alokasi dana Rp 7,32 triliun melalui pengendalian banjir sepanjang 60 km dan pengamanan pantai sepanjang 40 km, serta pembangunan dua check dam pada wilayah sungai (WS) prioritas.

Adapun rencana-rencana program kegiatan Ditjen SDA lainnya pada 2022 meliputi operasi dan pemeliharaan dengan rencana alokasi anggaran sebesar Rp 8,63 triliun, pengadaan lahan sebesar Rp 3,09 triliun, pengendalian lumpur Lapindo Sidoarjo sebesar Rp 270 miliar, serta dukungan manajemen sebesar Rp 2,84 triliun. **(ahmad)