Tolkshow Konvensi Capres NU 2024 Mendadak Dibatalkan

168 dibaca

JAKARTA-POSMONEWS.COM,-
Secara mengejutkan, tiba-tiba acara Tolkshow di TV kebanggaan warga NU Jatim, AMTV dengan tema Konvensi Capres NU 2024 itu ditunda hingga tak berbatas waktu.

“Wah saya nggak tahu sebabnya. Saya ini ‘kan hanya nara sumber dari luar, bukan pengelola AMTV. Silahkan konfirmasi langsung ke pihak AMTV mas,” ungkap Mabroer MS, Ketua Tim Konvensi Capres NU itu saat dihubungi pers.

Ketika disinggung tentang responnya mengenai pembatalan tersebut, aktifis NU itu mengakui bahwa sudah banyak sekali resonansi yang muncul dengan adanya kegiatan Konvensi Capres NU 2024 ini. Sebetulnya, mayoritas warga Nahdliyin mendukung kegiatan tersebut, tapi justru ada sejumlah elit yang merasa keberatan dengan kegiatan tersebut.

“Ya itu multitafsir mas,” elaknya saat ditanya tentang kemungkinan adanya pihak-pihak yang terganggu dengan kegiatan Konvensi Capres NU ini.

Dengan adanya pembatalan acara tersebut, menurut Mabroer, “Ini justru semakin membenarkan asumsi sahabat-sahabat dari Tim Sembilan bahwa kegiatan Konvensi ini memang sangat dibutuhkan warga NU agar NU bisa hadir dalam mengawal dan merawat NKRI dengan basis pemahaman keagamaan Islam yang toleran dan moderat. Dengan jumlah warga NU yang hampir mencapai 50% dari total populasi umat Islam, bukankah itu potensi yang sangat besar dan strategis?”.

Apalagi Konvensi ini merupakan realisasi dari penghayatan terhadap Sembilan Pedoman Berpolitik warga NU yang diamanatkan dalam Muktamar NU ke XVIII di Krapyak, Yogyakarta tahun 1989. Salah satu spirit dari Sembilan Pedoman tersebut adalah seruan agar warga NU harus aktif dan pro aktif dalam percaturan politik dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Lebih dari itu juga tetap mendasari seluruh aktifitas politiknya itu dengan etika dan akhlak mulia.

“Dengan kata lain, warga NU boleh dimana-mana pilihan politiknya, tapi pengurus NU tidak boleh kemana-mana karena mandatnya sebagai pengurus itu melayani kebutuhan umat di berbagai bidang, khususnya pendidikan, kesehatan dan dakwah,” terang Mabroer.

Dari situlah Mabroer menyesalkan tindakan dari segelintir oknum yang tidak mau membaca aspirasi warga NU yang selama ini tersumbat.

“Apalagi cara-cara yang dilakukan itu tidak ‘educated’ dan menambrak prinsip-prinsip demokrasi. Yang lebih fatal lagi justru terkesan menafikan amanat Muktamar NU yang ke XVIII itu,” sesalnya.**(za)