“Desakan kader-kader senior di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) makin kencang.”
Kali ini suara itu muncul dari kalangan DPW dan DPC PKB yang mengkritisi kepemimpinan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang sudah menjabat 3 periode. Para kader PKB mulai “gerah” mulai diputusnya peran Dewan Syuro di tubuh PKB.
Pada saat Gus Dur pegang Ketua Dewan Syuro punya hak mengangkat dan menghentikan pengurus partai yang melenceng dari AD/ART PKB. Sejak Cak Imin menjadi Ketua Umum Dewan Tanfidz, peran dan “kesakralan” Dewan Syuro dipenggal begitu saja. Artinya Cak Imin ingin bermain di lingkaran partai dengan leluasa.
“Mungkin saja kepingin jadi Ketum PKB seumur hidup dan melampiaskan politiknya dengan bebas tanpa halangan,” ucap Drs. Ainur Rofiq, MM. pada awak media Harian Merdeka Post.Com di kediaman Desa Menganti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Selasa (11/05/21).
Lebih lanjut Ustadz Rofiq menambahkan, kader-kader terbaik PKB dipinggirkan bahkan di jadikan kurban ambisinya.Tidak sampai disitu saja informasi paling gres atau terbaru, pada saat Pilkada serentak 9 Desember 2020, banyak pasangan calon dari internal partai dibuang dan rekom diberikan pasangan calon partai lain.
“Bukan menjadi rahasia lagi, indikasinya gede-gedean mahar dan tidak salah banyak poro kiai dan kader senior partai lari meninggalkan PKB,” ungkapnya.
Paling menyakitkan, sebagai kader PKB dalam Muswil dan Muscab PKB dilaksanakan di awal tahun 2021, banyak yang menganggap itu “Musyawarah DAGELAN”, sudah melenceng dari AD/ART PKB.
“Otoriter DPP PKB seenaknya sendiri menunjuk Ketua Dewan Syuro dan Ketua Dewan Tanfidz bahkan yang tidak sejalan dengan kemauan DPP PKB podo dipecati kabeh,” cerita Rofiq.
Maka dari itu tidak aneh, lanjut Ustadz Rofiq, saat ini desakan DPW dan DPC PKB se Indonesia semakin kuat untuk digelar MLB PKB.
“Kita kembalikan PKB pada marwahnya, Khittoh PKB 1998 dengan jargon PKB “Membela yang Benar”. Wis wayahe reformasi PKB,” terangnya.
**(za)
