Mumi Ditemukan, Terbungkus Lumpur

145 dibaca

Dunia arkeologi dibikin terkejut saat peneliti menemukan mumi Mesir kuno yang langka. Tak seperti kebanyakaan mumi lain, mumi yang ditemukan ini justru terbungkus lumpur yang mengeras.

Peneliti pun menyebut mumi dengan julukan The Mud Carapace itu, sebagai penemuan yang tak tertandingi.
Mumi terbungkus lumpur juga mengungkapkan sebuah ritual pada orang meninggal yang sebelumnya tak didokumentasikan dalam catatan arkeologi Mesir.

Seperti dikutip dari Science Alert, Kamis (4/2/2021) temuan yang dipublikasikan daring, Rabu (3/2/2021) di jurnal PLOS One itu menyebut jika bungkus lumpur mungkin digunakan untuk menstabilkan mumi setelah rusak.

Tetapi lumpur tersebut mungkin juga dimaksudkan untuk meniru praktik yang digunakan oleh kaum elit yang dibalut dengan bahan berbasis resin selama 350 tahun.

” Lumpur adalah bahan yang lebih terjangkau,” kata Karin Sowada, peneliti di Departemen Sejarah dan Arkeologi Macquarie University di Sydney, Australia.

Namun pembungkus lumpur bukanlah satu-satunya keanehah mumi itu. Peneliti juga menemukan kalau mumi dikuburkan di peti mati yang tak seharusnya.

Peti mati itu bertuliskan nama wanita, Meruah yang berasal dari sekitar 1000 SM menurut ikonografi yang menghiasinya. Ini berarti peti mati itu sekitar 200 tahun lebih muda dari mumi di dalamnya.

Sebab berdasarkan analisis, peneliti menemukan kalau mumi berselimut lumpur berasal dari sekitar 1207 SM. Meski mumi tersebut bukan Meruah, petunjuk anatomi mengisyaratkan bahwa mumi berkelamin betina yang meninggal antara usia 26 dan 35 tahun.

Identifikasi Lumpur
Mumi berlumpur merupakan hibah dari Sir Charles Nicholson, seorang politikus Inggris-Australia yang menyumbangkannya ke University of Sydney pada tahun 1860. Namun peneliti baru merasa ada yang tak biasa pada mumi ketika melakukan pemindaian tahun 1999 lalu.

Untuk menyelidikinya, peneliti mengekstraksi beberapa sampel dan barulah mereka menemukan bahwa mumi mengandung campuran lumpur berpasir.

Tim kemudian melakukan pemindaian ulang pada tahun 2017. Mereka menemukan detail yang sebelumnya tak diketahui terutama ketika memeriksa ulang secara kimiawi fragmen lumpur.

Setelah dia meninggal, wanita itu dimumikan dan dibungkus dengan tekstil. Kemudian, jenazahnya, termasuk lutut kiri dan kaki bagian bawah dirusak kemungkinan oleh perampok makam. Namun setelah itu ada yang memperbaikinya, membungkusnya ulang dengan lumpur.

Siapapun yang memperbaikinya, peneliti menyebut kalau itu melalui proses yang sulit. Seperti menempatkan adonan lumpur, pasir, dan jerami di antara lapisan pembungkus kain. Lumpur juga diapliksikan saat masih lembab dan lentur.

“Ini adalah penemuan yang benar-benar baru dalam mumifikasi Mesir. Studi ini membantu memberikan gambaran yang lebih besar tentang bagaimana orang Mesir kuno memperlakukan dan mempersiapkan jenazah,” ungkap Sowada.(kmp/psm)