Kementerian Tenaga Kerja selama pandemi Covid-19 dan efek ketenagakerjaan mendirikan Balai Latihan Komunitas (BLK). Untuk mengurangi keterdampakan Covid-19 di Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dengan 2000 BLK. Sedangkan tahun 2020 dibangun 1000 BLK Komunitas.
Program BLK adalah program dari Presiden dalam upaya meningkatkan kompetensi SDM, untuk melengkapi soft skill dan pendidikan karakter yang ada dengan tambahan ketrampilan atau hard skill.
Program ini sudah dirintis sejak 2017 hingga 2019 yang telah berdiri sebanyak 1113 lembaga BLK komunitas yang ada di seluruh Indonesia.
Penyebaran BLK komunitas yang sebelumnya difokuskan untuk lembaga keagamaan, saat ini diperluas penyebarannya melalui peran dari serikat pekerja. Sebagai percepatan, Kementerian Ketenagakerjaan juga telah melakukan penandatanganan kerjasama pendirian BLK Komunitas dengan 100 lembaga penerima dipenetapan pertama.
Menteri Tenaga Kerja, Ida Fauziah mengungkapkan bahwa untuk tahap dua akan dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan 300 dan 600 lembaga pada tahap berikutnya.
“Melalui program BLK Komunitas, lembaga penerima bantuan yang terdiri dari bantuan pembiayaan pembangunan satu unit gedung workshop dan bantuan peralatan pelatihan vokasi untuk satu kejuruan,” kata Ida Fauziah.
Lebih lanjut Ida Fauziah menjelaskan, Kementerian Ketenagakerjaan juga telah menyiapkan program untuk melatih tenaga instruktur dan pengelola BLK Komunitas dengan baik.
“Dengan pembangunan BLK Komunitas ini, pembangunan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasi yang ada dikomunitas bisa kami lakukan,” lanjut Ida Fauziah.
BLK Komunitas dapat dikatakan BLK mini sehingga satu angkatan pelatihan hanya untuk 16 orang dan satu tahun bisa 4 angkatan. Lulusan BLK Komunitas memang sudah berjaring dengan perusahaan; dengan Industri, Perguruan Tinggi agar bisa menyiapkan kerja dan kerjasama.
BLK Komunitas pembangunan workshop tanpa potongan apapun. Jika ada potongan laporkan biar kami bisa bertindak.
Untuk Malang Raya ada 13 BLK Komunitas.(Ahmad/Agus)
