Bupati Malang Gagal Divaksin COVID-19

152 dibaca

Bupati Malang, H.M. Sanusi, tidak masuk daftar calon penerima vaksin COVID-19 pertama. Pasalnya, tidak memenuhi syarat wajib penerima vaksin Sinovac karena batas usia.

Bupati H. M. Sanusi membenarkan jika dirinya gagal masuk dalam daftar tokoh pertama vaksinasi.

“Saya tidak termasuk dalam daftar kegiatan Vaksinasi, karena usia saya sudah menginjak 60 tahun,” katanya, Kamis (28/1/21).

Bupati Malang berharap ada vaksin khusus untuk usia di atas 60 tahun.

“Mungkin nanti kalau sudah ada vaksin untuk usia 60 tahun  saya baru bisa ikut,” imbuhnya.

Tujuh Dokter Meninggal

Sementara itu sejumlah tujuh dokter meninggal akibat terpapar COVID-19 selama pandemi di Malang Raya. Ikata Dokter Indonesia (IDI) Cabang Malang Raya mengklaim mayoritas tertular virus Corona dari tempat praktik pribadi.

Ketua IDI Cabang Malang Raya, dr. Djoko Heri, mengatakan akumulasi total ada 69 dokter terpapar COVID-19 sejak pandemi merebak Februari 2020 silam. Malang Raya meliputi tiga daerah, yakni Kota Batu, Kota Malang dan Kabupaten Malang.

“Untuk dokter, mulai Februari sampai hari ini ada tujuh orang yang meninggal dunia karena COVID-19 dari 69 orang yang terpapar,” kata Djoko, dikutip dari ANTARA, Kamis (28/1/2021).

Dokter terpapar COVID-19 dan meninggal dunia, didominasi di atas 60 tahun. Tercatat hanya ada satu dokter yang meninggal di bawah 60 tahun.

Tujuh dokter meninggal dunia, lanjut dia, tidak bertugas di rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Melainkan banyak tertular di tempat praktik pribadi.

“Mereka tertular pada saat praktik pribadi, dan mereka tidak menangani pasien COVID-19 di rumah sakit,” jelasnya.

Merespon hal itu, IDI Cabang Malang Raya telah mengimbau agar para dokter mengurangi jam praktik pribadi. Tidak kalah penting juga para dokter dianjurkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat bertugas.

“Memeriksa pasien juga tidak terlalu lama, berbicara juga terbatas, tidak seperti dahulu. Ini disebut adaptasi kebiasaan baru di bidang kesehatan,” urainya.
(ahmad/agus)