LAMONGAN-POSMONEWS.COM
Bupati Lamongan, H. Fadeli, meresmikan tempat ibadah tangguh di Desa Balun, Kecamatan Turi. Di desa unik yang memiliki warga beragam agama sehingga disebut Desa Pancasila ini juga meresmikan Padmasana di Pura Sweta Maha Suci.
Bukti Lamongan tetap siaga terhadap pandemi Covid 19 terlihat dikegiatan tiga pilar pimpinan Lamongan bersama Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kabupaten Lamongan. Rabu (12/8) pagi ini Bupati Lamongan didampingi Kapolres, Dandim 0812 dan jajaran Forkompimda meresmikan tempat ibadah tangguh yang dipusatkan di Desa Balun, Kecamatan Turi.
Ada empat titik (tempat, red) yang dikunjungi orang nomor 1 Lamongan ini fokus di rumah ibadah. Gereja Kristen Jawi Wetan, Masjid Miftahul Huda dan Pura Sweta Mahasuci. Satu lembaga pendidikan, yakni PAUD di samping Pura juga sempat disambangi H. Fadeli.
“Pencanangan tempat ibadah tangguh ini adalah upaya dan kesiapan Lamongan untuk hidup normal baru. Mari kita dukung Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19, juga berbagai kegiatannya. Mudah mudahan Lamongan tetap berada di zona aman, ” kata H. Fadeli yang tidak lupa membagi-bagikan masker pada puluhan warga yang menyambutnya.
“Pembagian masker ini juga sebagai dukungan kita terhadap gerakan Jatim Bermasker,” lanjutnya.
Sedangkan di Pura Sweta Mahasuci, Bupati Fadeli meresmikan Padmasana yang merupakan bangunan suci sebagai simbol tempat persembahyangan dan menaruh sesajian umat Hindu.
Mangku Tadi, pemangku pura Sweta mengatakan bahwa, sebuah pura disebut sempurna jika telah memiliki Padmasana.
Dalam ajaran Hindu, Padmasana adalah Linggih Sthana Ida Sang Hyang Widhi yang menurut Lontar “Dwijendra Tattwa”, pelinggih berbentuk Padmasana ini dikembangkan oleh Danghyang Dwijendra, atau nama (bhiseka) lain beliau: Mpu Nirartha atau Danghyang Nirartha.
Berdasarkan wahyu yang diterima beliau di pantai Purancak (Jembrana) ketika pertama kali menginjakkan kaki di Bali setelah menyeberang dari Jawa Timur di abad ke-14, penduduk Bali perlu dianjurkan membangun pelinggih Padmasana.
“Terima kasih pada pemerintah daerah, khususnya Bapak Bupati yang telah membantu pembangunan Padmasana ini. Tidak lupa dana punia dari warga Hindu dan tokoh Islam yang juga turut menyumbang kami sehingga Padmasana ini bisa sekesai kami bangun,” tukas Mangku Tadi.
(DANAR SP)