Malaysia Langgar Batas Wilayah di Nunukan

193 dibaca

Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana Yudo Margono menyebut, telah terjadi dua kali pelanggaran batas wilayah yang dilakukan aparat Malaysia di Perairan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sepanjang 2020.

Pelanggaran pertama dilakukan oleh Polis Marin Malaysia sekitar Juni 2020 di Perairan Sei Ular Kecamatan Seimanggaris, tidak jauh dari Pos Sekaca yang dijaga Satgas Pamtas RI – Malaysia.

Sementara pelanggaran kedua dilakukan oleh kapal milik Agensi Penguat Kuasaan Maritim Malaysia (APMM) Kilat -45 dengan nomor lambung 755 sekitar 06 Juli 2020, tidak jauh dari Pos AL Sei Pancang Pulau Sebatik.

Yudo mengaku sudah melayangkan nota protes ke Pemerintah Malaysia atas dua pelanggaran wilayah tersebut.

“Alasan mereka mengejar kapal, padahal jelas jelas perbatasan sudah ada di sini tapi masih tetap masuk. Ini sangat kita sayangkan dan kita ajukan protes diplomatik melalui Kemenlu,” ujar Yudo dalam kunjungan kerjanya ke Nunukan, Selasa (11/8/20).

Menurut Yudo, langkah diplomasi masih dikedepankan saat ada pelanggaran wilayah yang dilakukan aparat negara asing.

Hal sama telah dilakukan saat terjadi pelanggaran wilayah di Perairan Natuna, Selat Singapura, dan Selat Malaka. Yudo juga meminta kepada Prajurit TNI AL tidak membiarkan peristiwa itu kembali terulang.

Prajurit TNI AL diminta lebih mengintensifkan patroli rutin, sehingga alasan dari oknum aparat Malaysia soal ketidaktahuan saat ada pelanggaran batas laut tidak terjadi lagi.

Untuk mendukung hal tersebut, Yudo akan meningkatkan status Pos AL Sei Pancang Sebatik menjadi tipe D.

Peningkatan tipe itu akan membuat personel di Sebatik punya alat utama sistem senjata yang mendukung untuk mengantisipasi pelanggaran batas wilayah.

Dalam kunjungannya ke Nunukan, Yudo juga memeriksa sejumlah KRI yang disiagakan di Perairan Ambalat.

Dia juga mengunjungi pos Komando Taktis Marinir Ambalat XXVI, sekaligus melihat langsung keberadaan patok 3 perbatasan RI – Malaysia di Aji Kuning Sebatik.

“Kita berikan semangat, kita berikan kekuatan pada mereka supaya tetap melaksanakan penjagaan mempertahankan kedaulatan negara ini dengan penuh rasa tanggung jawab,” sebut Yudo.(setneg/alam)