LAMONGAN-POSMONEWS.COM
Bupati Lamongan, H. Fadeli membuka secara resmi Pra TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke – 109 Tahun 2020 di Balai Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Lamongan, Kamis (6/8). Kegiatan ini merupakan bhakti TNI yang bersinergi dengan pemerintah, bersatu dengan rakyat untuk membangun daerahnya.
Sebelum membuka Pra-TMMD, Bupati Fadeli didampingi Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono dan Kapolres Lamongan AKBP Harun, meninjau 2 lokasi sasaran Pra-TMMD.
Pertama, adalah pembangunan jalan rabat beton sepanjang 950 meter yang menghubungkan dua kecamatan. Kedua, adalah pembangunan Rumah Isolasi atau rumah singgah sebanyak dua unit di desa setempat sekaligus melakukan peletakan batu pertama.
Usai peninjauan, Bupati Fadeli pun membuka Pra – TMMD ke 109 di Balai Desa Tebluru Kecamatan Solokuro ini secara resmi. Dalam sambutannya, orang nomor satu Lamongan sangat berterimakasih pada jajaran TNI, atas perannya yang besar, berjuang memikirkan pembangunan masyarakat di Kabupaten Lamongan agar hidup sejahtera.
“Di TMMD ini akan dilakukan pembangunan jalan, program pipanisasi untuk kebutuhan air bersih, air minum dan pertanian. Karena itulah butuh kerjasama dan dukungan warga, Insya Allah Pra TMMD ini berjalan baik dan sukses,” katanya.
Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf Sidik Wiyono menjabarkan bahwa TMMD sesungguhnya baru dilaksanakan pada bulan September hingga akhir Oktober 2020. Namun ia bersama jajarannya telah menyiapkan secara dini sehingga kegiatannya nanti berjalan lancar. Termasuk rencana program pembangunan di lokasi sudah dirancang secara matang. Hal yang bisa dilihat, Dandim 0812 sudah melakukan peninjauan lokasi pada tanggal 3 Agustus lalu.
Masih menurut Dandim, di TMMD nanti ada 100 personil Satgas yang terdiri dari Kodim 0812 dan anggota TNI luar Lamongan. Adapun di Pra – TMMD TNI Kodim 0812 Lamongan dengan anggaran 1,5 miliar dari Pemkab Lamongan.
“Sasaran fisiknya adalah pipanisasi 950 meter dan pembangunan jalan rabat beton 900 meter , rumah singgah dua unit dan pos jaga 2 unit. Sedangkan non fisiknya adalah sosialisasi kampung tangguh , pengobatan massal dan kegiatan – kegiatan lainya yang mulai kita laksanakan sekarang,” kata Letkol Inf Sidik Wiyono.
Dari catatan posmonews. com, terhadap program pipanisasi ini sangatlah tepat untuk wilayah Solokuro dan sekitarnya yang memiliki lahan pertanian dengan mengandalkan curah hujan. Khususnya di Desa Tebluru yang memiliki penduduk 3.055 jiwa, mereka sebagian besar adalah petani , pedagang dan perantau. Luas lahan pertanian di Tebluru seluas 400 hektar, biasa ditanami padi dan jagung dengan sistem pengairanya masih tadah hujan.
Program pipanisasi tentu saja disambut dengan sukacita olehvwarga di daerah selatan Tebluru. Karena di musim kemarau, mereka terkendala dengan masalah air untuk mengaliri areal persawahannya. Meski di area ini ada 6 embung yang brrfungsi untuk tandon air. Pipanisasi itu akan lebih memungsikan embung meski di musim kemarau karena pasokan airnya akan terus mencukupi.
Memang sudah lazim dialami warga di beberapa kecamatan di wilayah Lamongan, biasanya para petani bisa menanam padi dua kali, baru terakhir palawija. Di Tebluru yang merupakan wilayah Solokuro, selain padi dikenal sebagai lahan palawija unggulan yakni pertanian jagungnya. Karena itulah program pipanisasi TMMD ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari warga Tebluru.
Hal itu diungkapkan Camat Solokuro, Samian, atas nama warganya ia mengucapkan terima kasih pada TNI dan pemerintah daerah yang memperhatikan rakyatnya. Termasuk adanya Pra – TMMD dengan program pipanisasi itu dianggapnya sebagai berkah yang tak terhingga.
(DANAR)