Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa ke 406 kabupaten dan kota. Angka tersebut mencapai 96 persen dari yang ditargetkan.
“Per 27 Juli 2020, sudah 96 persen kabupaten dan kota yang tuntas menyalurkan BLT Dana Desa. Jadi kalau dilihat dari kabupaten kotanya sudah 406 kabupaten dan kota atau setara dengan 96 persen kabupaten dan kota yang sudah tuntas,” papar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dalam konferensi pers, Selasa (28/7/2020).
Sedangkan jika dihitung dari jumlah desa, Abdul mengatakan bahwa penyalurannya telah mencapai 73.547 desa. Angka tersebut setara dengan 98 persen dari total 74.877 desa yang ditargetkan untuk menerima BLT Dana Desa.
“Jumlah desa yang sudah menyalurkan 73.547 atau setara 98 persen, dengan dana yang sudah keluar Rp 4,718 triliun,” kata dia.
Sementara itu, total penyaluran BLT Dana Desa secara keseluruhan telah mencapai Rp 11,73 triliun. Baik dari tahap pertama maupun sebagian tahap kedua.
“Kalau dilihat dari total bulan kedua dan bulan ketiga, dan tahap kedua bulan pertama, yang Rp 300 ribu itu sudah Rp 11,73 triliun dana desa yang tersalur untuk BLT Dana Sesa,” urainya.
Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar bakal alokasikan sisa anggaran penanganan Covid-19 untuk program padat karya.
Adapun anggaran yang tersisa sekitar Rp 41 triliun. Menurutnya, program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dinia efektif untuk menekan laju kemiskinan di desa.
“Setelah BLT sudah tertata semua, kita fokus untuk dana desa yang masih tersedia di desa-desa sekitar Rp 41 Triliun perkiraannya, kita arahkan semaksimal mungkin untuk PKTD,” ujarnya dalam konferensi pers Selasa (28/7/2020).
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka kemiskinan di desa dalam periode Maret 2019 – Maret 2020 mengalami penurunan hingga 0,03 persen. Berbeda dengan angka kemiskinan di perkotaan yang justru mengalami peningkatan sebesar 0,69 persen.
“PKTD sangat penting, karena sebelum covid 19 dan dana desa mulai salur pada akhir Januari, kita saat itu fokus pada PKTD. Ada satu kenyataan bahwa hasil yang menunjukkan terjadinya penurunan kemiskinan di Bulan Maret 2020,” ujarnya.
Selain untuk rebound ekonomi desa, PKTD juga dilakukan untuk merespon arus migrasi yang kembali ke desa. Hingga 27 Juli 2020, program PKTD telah menyerap sebanyak 785.845 pekerja laki-laki dan 54.870 pekerja perempuan.
“Nah upah kerja yang dikeluarkan dalam PKTD ini berdampak pada daya beli dan pengurangan kemiskinan di perdesaan,” ujarnya. (setneg/alam)