POSMONEWS.COM. Lamongan – Banyak cara untuk mendisiplinkan masyarakat menuju kehidupan normal baru di Kabupaten Lamongan. Salah satunya adalah ide unik Polres Lamongan yang membuat marka jalan physical distancing di perempatan Family dan Alun-alun.
Dalam pantauan posmonews.com marka ini dibuat layaknya starting grid di Moto GP, hal itu dilakukan sebagai penerapan physical distancing antara pengendara kendaraan bermotor saat berhenti di traffic light itu.
“Berbagai upaya terus dilakukan untuk mendisiplinkan masyarakat, selain disiplin memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer serta menjaga jarak. Hari ini kita melaunching marka physical distancing untuk mendisiplinkan para pengendara motor maupun mobil saat berhenti di traffic light dengan tetap menjaga jarak aman,” ujar Bupati Lamongan, H. Fadeli saat melaunching marka Physical Distancing bersama Kapolres Lamongan, AKBP Harun; Dadim, Letkol Infantri Sidik Wiyono dan Sekda, Yuhronur Efendi di Simpang Empat Alun-alun, Rabu (15/7).
Meskipun masyarakat Lamongan pada umumnya telah mematuhi aturan-aturan yang ada, Fadeli tidak pernah berhenti menghimbau agar masyarakat kota soto tetap mematuhi aturan-aturan berkendara di tengah pandami Covid-19 saat ini.
Adapun Kasatlantas Polres Lamongan, AKP Danu Anindito Kuncoro Putro menjelaskan penerapan marka physical distancing ini ibarat petugas-petugas lalu lintas.
“Dengan adanya penerapan marka physical distancing ini seperti halnya penganti petugas-petugas lalu lintas, sehingga masyarakat diharapkan lebih disiplin dengan adanya marka ini,” harapnya.
Desain garis start moto GP yang tercetak di aspal tersebut berupa garis putih berbentuk setengah kotak dengan jarak masing-masing satu meter. Dengan kendaraan roda dua di barisan depan sedangkan mobil di belakangnya.
Marka ini ternyata juga disambut baik warga meski awalnya mereka agak kaget dan harus menyesuaikan diri. Hendrik, warga Perumnas Made ini menilai cara Polres Lamongan ini sebagai upaya mendisiplinkan diri di masa New Normal.
“Agar tak menyepelehkan covid 19. Apalagi yang tidak pakai masker juga masih banyak. Maka harus tetap diawasi, warga yang melanggar protokol kesehatan agar kota Lamongan benar-benar terbebas dari wabah Covid 19.” tuturnya.
(DANAR)