Wabah virus corona (COVID-19) yang sedang merajalela diperkirakan akan tetap ada untuk “jangka waktu yang lama” . Setidaknya sampai vaksin virus itu ditemukan.
“Kami pikir itu akan menjadi virus yang menguntit umat manusia untuk waktu yang cukup lama sampai kita semua dapat memiliki vaksin untuk melindungi kita,” kata seorang utusan khusus untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. David Nabarro kepada “Meet the Press” NBC.
Ia juga memproyeksikan bahwa kasus corona di Amerika Serikat (AS) bakal terus ada pada musim gugur mendatang, sama seperti banyak negara lain di dunia.
“Akan ada wabah kecil yang akan muncul secara sporadis dan mereka akan menembus pertahanan kita,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan CNBC International, Senin (13/2/2020).
Wabah virus corona per pukul 09:00 hari ini sudah menginfeksi 1.853.155 orang di seluruh dunia. Dari total itu, 114.247 orang meninggal dan 423.554 orang sembuh, menurut Worldometers.
Sementara itu, jumlah kasus di AS ada sebanyak 560.433 kasus dengan 22.115 kematian dan 32.634 sembuh. Ini menjadikan AS negara dengan kasus corona terbanyak di dunia.
Dalam kesempatan itu Nabarro juga membahas ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap WHO.
“Kami menyukai kemitraan kami dengan Amerika Serikat,” katanya. “Akan sangat disayangkan jika sesuatu terjadi untuk mengurangi kerja sama itu.”
Sebagaimana diketahui, pada pekan lalu Trump telah secara terbuka mengkritik WHO. Ia menyebut organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss tersebut lambat dalam menangani virus dengan serius. Banyak kritikus juga menyebut WHO pro-China lantaran terlalu mempercayai laporan data corona China yang dianggap AS palsu.
Untuk itu, Trump telah mengancam akan menahan pendanaan AS untuk WHO, yang katanya mencapai hingga US$ 500 juta setiap tahunnya.
“Seperti yang Anda ketahui, kami memberi mereka sekitar US$ 500 juta setahun dan kami akan membicarakan hal itu minggu depan. Kami akan banyak bicara tentang itu. Kami akan menahannya,” kata Trump pada konferensi pers, Jumat.(cnnindo)
