Gerak Cepat UB Berantas Covid-19

240 dibaca

Kabar adanya salah satu masasiswa Universitas Brawijaya (UB), terinfeksi virus Corono atau suspect Covid-19 mendapat reaksi cepat. Berapa hari lalu muncul pesan singkat melalui WhatsApp (WA).
Pesan tersebut disebutkan mahasiswa tersebut dari Fakultas Teknik (FT). Selain WhatsApp, pesan tersebut juga beredar di media sosial, Twitter. Tidak hanya itu saja, para wali murid yang anaknya kuliah di UB juga kebanjiran pesan singkat tentang suspect virus Covid-19.
Tak heran bila para orang tua yang anaknya kuliah di UB banyak yang kelimpungan karena kabar tersebut. Menurut Humas UB, Katok Girito, bahwa kabar berita yang tersebar luas tersebut tidak benar.
“Isu itu tidak benar. Itu menyebar ke mana-mana sampai tidak terkendali. Saya tidak berani menjamin keasliannya. Siapa yang ngirim saya juga enggak tahu. Saya khawatir jadi bias atau palsu,” ujarnya.
Menurutnya, beredarnya isu tersebut lantaran ayah yang bersangkutan meninggal dunia dan diduga disebabkan oleh virus corona.
Namun hasil tes terhadap ayah mahasiswa tersebut dinyatakan negatif.
Istri almarhum yang sempat merawat dinyatakan sehat dan tidak terinfeksi Covid-19.Mahasiswa tersebut sekarang berada di rumah sakit di Malang.

Gedung FT Ditutup
Untuk menghadapi adanya isu tersebut, pihak kampus juga meningkatkan kewaspadaannya. Gedung Fakultas Teknik (FT UB) ditutup dan membentuk Satuan Tugas (Satgas).” Gedung FT UB yang diisolasi hanya di gedung (jurusan) Teknik Industri saja, yang lainnya tetep buka. Tapi dengan kewaspadaan, ada edukasi soal corona,” Paparnya.

UB Melakukan Sterilisasi
Kewaspadaan tetap dilakukan Universitas Brawijaya (UB) Malang. Tidak hanya itu pihak kampus jugz melakukan disinfeksi atau sterilisasi untuk sementara waktu, mulai Sabtu (14/3/20) lalu.
Satgas yang dibentuk akan bertugas melakukan sosialisasi, edukasi, promosi, dan kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 kepada Civitas Akademik UB. Namun mengenai libur atau Pembelajaran Jarak Jauh, UB masih menunggu arahan dari rektor.
“Untuk ketentuan akademis mahasiswa ini masih dibahas besok, insyaa Allah Senin (16/3/20) ada pernyataan resmi dari Pak Rektor,” ungkap Kotok.
Menurutnya sampai saat ini, Kota Malang belum terindikasi terjangkit virus corona.
Rektorat Universitas Brawijaya Malang memastikan salah seorang mahasiswa berada dalam pantauan medis tim medis Dinas Kesehatan Jawa Timur. Itu untuk memastikan apakah mahasiswa tersebut positif coronavirus Covid – 19.
Gerak cepat itu diambil sebagai respon kabar yang beredar bila ada civitas akademika UB yang suspect Covid–19. Kesimpulan awal, mahasiswa itu belum dipastikan positif virus tersebut.
Rekam jejak mahasiswa itu menunjukkan, dia tidak pernah terhubung dengan orang terdiagnosa positif Covid–19. Serta tidak pernah berhubungan di area terjangkit virus. Isu itu muncul karena orang tua mahasiswa itu meninggal diduga disebabkan covid.
“Hasil tes terhadap ayah mahasiswa itu negatif. Ibunya yang merawat selama sang ayah sakit juga dalam kondisi sehat tak terinfeksi Covid,” kata Rektor Universitas Brawijaya Malang, Nuhfil Hanani di Malang.
Meski demikian, ada kondisi klinis mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik itu sedang sakit. Tapi sejauh ini penyebabnya bukan karena terjangkit coronavirus Covid – 19. Tim medis masih mencari apa penyebab sakitnya.“Hasil medisnya akan muncul beberapa hari ke depan, tapi sejauh ini bukan karena Covid,” ujar Nuhfil.
(Alamsyah/Jono/Pri)