BBPJN Jatim-Bali Menyiapkan Aspal Dingin di Posko Nataru

43 dibaca

▪︎ JATIM – POSMONEWS.com,-
Kementrian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Besar Pemeliharaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali ruas Sidoarjo – Kepanjen, mendirikan layanan Posko Terpadu selama Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Posko tersebut didirikan di halaman masjid Al Hidayah, Desa/Kecamatan Purwodadi.

“Posko terpadu Nataru ini, dioperasikan mulai 10 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026,” kata pengawas lapangan dari BBPJN Jatim-Bali ruas Sidoarjo – Kepanjen, Dimas Prasetyo.

Menurutnya, posko ini memiliki fungsi ganda. Tak hanya untuk tempat monitoring dan data, tetapi juga untuk sarana beristirahat. Baik petugas piket maupun masyarakat.

“Kami juga menyiapkan material coldmix atau aspal dingin untuk menambal jalan berlubang ketika dibutuhkan selama Nataru,” bebernya.

 ▪︎ DPRD Jember Hentikan Proyek Jalan

Proyek peningkatan jalan di Jalan Manggis, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, mendadak dihentikan kemarin pagi (24/12).
Penghentian dilakukan setelah ditemukan indikasi pengerjaan yang dinilai tidak sesuai standar teknis.

Proyek senilai Rp 399 juta ini tengah memasuki tahap pengaspalan. Namun, kualitas pekerjaan dinilai berpotensi merugikan masyarakat jika tetap dilanjutkan.

Penghentian paksa proyek dilakukan oleh Sekretaris Komisi C DPRD Jember, David Handoko Seto, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi.

Proyek yang dikerjakan CV Bintang Abadi dengan pengawasan dari CV Ananta Karya Konsultan itu dinilai bermasalah pada tahap penghamparan aspal. David menemukan suhu AMP yang digunakan jauh di bawah ketentuan teknis.

“AMP dengan suhu 50 derajat sangat tidak layak untuk dikerjakan. Kalau dipaksakan kualitas jalan akan cepat rusak dan masyarakat yang dirugikan,” ujar David.

David menjelaskan, suhu AMP ideal saat penghamparan seharusnya berada di kisaran 130 derajat Celsius. Namun di lapangan, suhu aspal diketahui hanya sekitar 50 derajat akibat jeda waktu pengiriman dan pengerjaan.

Kondisi tersebut dikhawatirkan membuat kualitas jalan tidak bertahan lama. Oleh karena itu, David meminta proyek dihentikan sementara atau dikerjakan ulang dengan material yang sesuai standar.

Ketua Fraksi NasDem ini juga menyoroti tanggung jawab pemerintah daerah jika proyek berkualitas buruk tetap dilanjutkan. Menurutnya, jalan yang rusak dalam waktu singkat akan menimbulkan persepsi negatif terhadap Pemkab Jember.

David menegaskan tidak ingin proyek yang sudah diprogramkan justru berakhir dengan kualitas yang mengecewakan. Bahkan, meski progres pekerjaan disebut sudah mendekati 70 persen.

“Agar pengaspalan yang tidak layak dibongkar dan dimulai kembali dari awal,” pintanya.

David menambahkan, pengiriman AMP dilakukan sejak malam hari sekitar pukul 20.00 WIB dan baru dihamparkan keesokan paginya. Kondisi tersebut membuat suhu aspal turun drastis dan berpengaruh pada mutu pekerjaan.

David berencana melibatkan tim ahli untuk mengecek kualitas pekerjaan yang sudah terlanjur dilakukan.

“Kalau nanti dinyatakan tidak layak, maka harus dibongkar total,” katanya.

Sementara itu, pengawas peningkatan jalan, Yudi membenarkan temuan tersebut. Ia juga sepakat bahwa pengerjaan harus dihentikan. Ia menilai AMP dengan suhu 50 derajat memang tidak memenuhi standar teknis.

“Keterlambatan penghamparan aspal disebabkan adanya gangguan pada alat berat,” kata Yudi.▪︎(FEND)