▪︎ Mampu Pulihkan Konektivitas Transportasi dan Aktivitas Ekonomi
▪︎ JAKARTA – POSMONEWS.com,-
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan percepatan pembangunan jembatan Bailey (modular) agar selesai dalam waktu singkat (sekitar seminggu) untuk membuka kembali akses jalan yang terputus akibat bencana alam di Sumatera, terutama di Aceh dan Tapanuli Tengah.
Solusi darurat Jembatan Bailey merupakan solusi sementara yang cepat dipasang oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan TNI untuk mengatasi keterisolasian, seperti yang terjadi di rute Bireuen-Bener Meriah.
Dampak positif pemulihan akses Jembatan Bailey Teupin Mane, misalnya, sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki, memutus keterisolasian warga.
Dengan adanya percepatan pemasanga Jembatan Bailey mampu memulihkan konektivitas transportasi, mendukung aktivitas ekonomi, dan memudahkan mobilitas masyarakat hingga jembatan permanen dibangun.
Bantuan bencana membuka jalur masuk bantuan ke wilayah terdampak parah seperti Bener Meriah (232 gampong terdampak) dan Aceh Tengah (295 gampong terdampak).
Seperti diketahui Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pembangunan Jembatan Bailey selesai dalam sepekan ke depan untuk menghubungkan kembali jalan ke sejumlah desa di Provinsi Aceh pascabencana.
Hal itu disampaikan dalam rapat terbatas di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh yang berlokasi di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar.
“Saya melihat pembangunan jembatan bailey yang tengah dikerjakan oleh (Kementerian) Pekerjaan Umum (PU) dan dibantu oleh TNI dan saya melihat pekerjaannya juga berjalan dengan baik. Diharapkan dalam satu minggu ini sudah bisa beroperasi, sehingga jembatan-jembatan selanjutnya sudah mulai dibuka,” kata Presiden Prabowo.
Kementerian PU terus mempercepat pemasangan jembatan bailey pada sejumlah lokasi seperti Teupin Mane, Alue Kulus, Enang-enang, Weihni Rongka, hingga Timang Gajah. Dalam pernyataannya, Kepala Negara berharap Jembatan Bailey menjadi prioritas utama dalam membuka akses menuju wilayah-wilayah terisolir akibat bencana di Sumatera, khususnya Aceh.
Dalam agenda yang sama, Kepala BNPB, Suharyanto, dalam laporannya kepada Presiden menjelaskan bahwa meski akses di sejumlah daerah berangsur membaik, masih terdapat wilayah yang sepenuhnya terisolir. Ia menyebut dua kabupaten yang paling berat terdampak adalah Bener Meriah dan Aceh Tengah.
“Di Bener Meriah ada 232 gampong (desa, red) terdampak, sementara Aceh Tengah 295 gampong di 14 kecamatan,” ujar Suharyanto.
Suharyanto menambahkan bahwa kondisi di Aceh Tamiang mulai membaik karena bantuan sudah bisa kembali masuk melalui jalur darat. Meskipun jumlah desa terdampak masih mencapai 216. Dalam laporannya, Kepala BNPB juga menyebut beberapa infrastruktur vital di wilayah lain masih lumpuh.
“Untuk akses jalan nasional yang masih putus ada tiga titik menonjol. Pertama ruas Meureudu–Batas Pidie Jaya, termasuk jembatan Meureudu yang masih putus,” kata Suharyanto.
Kedua, Jembatan Teupin Manee, Kabupaten Bireuen, yang menghubungkan Bireuen dan Bener Meriah. Ketiga, ruas jalan Kota Bireuen–Aceh Utara yang juga masih terputus.
Suharyanto mengatakan bahwa semua titik kritis tersebut sedang dikerjakan secara intensif oleh Kementerian PU dan Satgas Gabungan.▪︎ (FEND)









