▪︎ JOMBANG – POSMONEWS.com,-
Suasana haru menyelimuti ruang kerja Bupati Jombang, dikantor Pemkab Jombang pada Senin (22/12) pagi. Satu keluarga asal Desa Ngoro resmi dilepas oleh Bupati Jombang, Warsubi, untuk memulai lembaran hidup baru melalui program transmigrasi menuju Desa Waleh, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.
Keluarga tersebut terdiri dari Muliono (kepala keluarga), Gendrolindu (istri), dan putra mereka, Galih Ramadan. Dalam momen pelepasan tersebut, Bupati Warsubi didampingi Sekdakab Agus Purnomo, Kepala Disnaker Isawan Nanang Risdianto, Kepala Dispendukcapil Masduqi Zakaria, serta Kabag Organisasi Setdakab Adi Prasetyo.
Sebagai bentuk kepedulian daerah asal, Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Tenaga Kerja menyerahkan bantuan sosial (bansos) uang tunai sebesar Rp 10 juta serta bingkisan kenang-kenangan kepada keluarga Muliono.
Bupati Warsubi menegaskan bahwa transmigrasi adalah langkah strategis untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga sekaligus mendukung ketahanan nasional melalui pemerataan populasi.
“Ini bukan sekadar memindahkan penduduk. Ada kolaborasi antara pusat, provinsi, dan daerah untuk memberikan kesempatan baru. Di sana ada lahan yang bisa dibudidayakan agar ekonomi keluarga meningkat,” ujar Warsubi.
Bupati Warsubi berharap keluarga ini dapat segera beradaptasi dan berperan aktif dalam pembangunan di daerah tujuan. Beliau juga menginstruksikan Disnaker untuk terus melakukan monitoring meski keluarga tersebut sudah menetap di luar pulau.
“Mudah-mudahan ini menjadi awal kehidupan yang lebih baik dan penuh keberkahan bagi Pak Muliono sekeluarga,” pungkasnya.
Kepala Disnaker Jombang Isawan Nanang Risdianto menjelaskan, pelepasan ini bagian dari program transmigrasi pemerintah pusat. ”Pemberangkatan dilakukan dari kabupaten/kota, sedangkan penempatan dari pusat. Provinsi memfasilitasi pembekalan, persiapan, sampai pemberangkatan,” katanya.
Isawan Nanang Risdianto, juga menjelaskan bahwa lokasi penempatan di Waleh SP 3 merupakan kawasan yang sangat potensial. Selain lahan subur untuk hortikultura dan perkebunan, lokasinya hanya berjarak satu jam dari kawasan industri besar di Halmahera.
“Artinya, selain mengelola lahan yang sudah disiapkan pemerintah, ada peluang tambahan bagi transmigran untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi lainnya,” jelas Isawan.
Tahun ini, keluarga Muliono menjadi satu-satunya perwakilan dari Jombang. Di lokasi tujuan, mereka akan bergabung dengan 24 KK lainnya yang sudah lebih dulu menempati kawasan permukiman tersebut.
Muliono, yang sebelumnya bekerja sebagai buruh serabutan di Jombang, menyatakan kesiapannya untuk mengolah lahan pekarangan dan hunian yang telah disiapkan pemerintah pusat di Halmahera.▪︎(AHM)









