▪︎ JATIM – POSMONEWS.com,-
Kabar baik datang dari proyek Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jember – Banyuwangi. Setelah lama terhenti, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mendorong agar pembangunan JLS segera dilanjutkan.
Langkah tersebut ditegaskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pembangunan JLS yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi, beberapa bulan lalu.
Peta Jalur Lintas Selatan (JLS) atau Pansela yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi hingga Desember 2025 menunjukkan rute yang masih dalam tahap pembangunan dan penyambungan.
Berikut detail rute dan kondisi terkini jalur tersebut: Peta rute Jalur Lintas Selatan (Jember–Banyuwangi).
Secara garis besar, jalur ini memanjang menyusuri pesisir selatan kedua kabupaten:
Sektor Jember:
Melewati wilayah selatan seperti Puger, Wuluhan, Ambulu, hingga mengarah ke timur menuju perbatasan Banyuwangi.
Sektor Banyuwangi:
Jalur ini memiliki total panjang rencana sekitar 99,18 km. Titik-titik utamanya meliputi: Senenrejo (Perbatasan Jember). Malangsari, Kedunglembu,
berakhir hingga ke area perkebunan dan pantai di wilayah selatan Banyuwangi.
▪︎ Status Pembangunan Terbaru (Desember 2025):
Hingga akhir 2025, JLS Jember – Banyuwangi belum sepenuhnya tersambung akibat kendala pembebasan lahan dan aset. Sedangkan sisa jalur belum terbangun masih terdapat sekitar 14,1 km jalur yang belum tuntas di wilayah Banyuwangi.
▪︎Ruas Sedang Dikerjakan:
Terdapat tiga paket pembangunan utama, yaitu ruas Kedunglembu – Malangsari (5,1 km), Malangsari – Perbatasan Jember (7,7 km), dan Senenrejo – Perbatasan Banyuwangi (1,3 km).
Sedangkan target penyelesaian, tahap konstruksi sisa jalur ini ditargetkan mulai dikebut secara signifikan pada tahun 2026.
▪︎ Panduan Navigasi
Karena JLS Jember – Banyuwangi belum menyambung sempurna, pengendara yang ingin menuju Banyuwangi dari Jember biasanya diarahkan kembali ke Jalur Nasional III (lewat Gunung Gumitir).
Rute Utama: Anda dapat melihat rute fungsional saat ini melalui Google Maps Jember – Banyuwangi.
Informasi Teknis: Detail preservasi jalan dan pembukaan fungsional secara berkala dapat dipantau melalui laman resmi BBPJN Jatim-Bali.
Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut masih terkendala proses pembebasan lahan yang melibatkan tanah milik warga dan aset BUMN.
“Total panjang jalur JLS di wilayah Jember lebih dari 91,55 kilometer. Dari jumlah itu, baru 32,10 kilometer yang selesai dibangun. Sisanya sepanjang 59,45 kilometer masih dalam tahap perencanaan karena menunggu selesainya pembebasan lahan,” ujar
Bupati Jember, Muhammad Fawait, dalam rapat paripurna menanggapi pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terhadap nota pengantar Raperda Perubahan APBD 2025, beberapa waktu lalu.
Bupati Fawait menjelaskan, pembangunan fisik jalan dan jembatan JLS menjadi tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum (PU), sedangkan pembebasan lahan berada di bawah kewenangan Pemkab Jember.
“Lahan yang akan dibebaskan berada di kawasan hutan milik warga serta perkebunan yang dikelola PTPN I Regional 5 Jember,” tambahnya.
Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto, S.S., menegaskan bahwa pembangunan JLS merupakan kewenangan pemerintah pusat yang perlu dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi.
“Secara prinsip kami siap membantu komunikasi terkait rencana pengaktifan kembali JLS ini,” kata Widarto.
Widarto menilai keberadaan JLS sangat vital, tidak hanya untuk kelancaran transportasi dan distribusi barang, tetapi juga untuk mendorong sektor pariwisata di pesisir selatan.
“Infrastruktur ini akan memperlancar mobilitas masyarakat Jember sekaligus mengangkat potensi wisata, yang pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat,” jelasnya.
▪︎Anggaran Rp 47,1 Miliar
Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 47,1 miliar untuk penyelesaian JLS Banyuwangi – Jember. Pelaksanaan akan mengacu pada jadwal Kementerian PUPR, dengan dukungan tim percepatan yang akan bekerja sama dengan Perhutani, Pemda, dan PTPN.
Dukungan Pemkab Banyuwangi
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut positif langkah BPK tersebut. Ia berharap dukungan ini mempercepat realisasi pembangunan JLS tahap kedua.
“Kehadiran JLS akan memperkuat sektor ekonomi, wisata, dan program pemerintah pusat, termasuk ketahanan pangan,” kata Ipuk.
“Terima kasih atas dukungan BPK. Semoga JLS segera terwujud karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat,” imbuhnya.▪︎ (FEND)









