Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid An Nur Al Qusyairi

98 dibaca

▪︎MALANG – POSMONEWS.com,-
Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M hadir dalam acara peletakkan batu pertama pembangunan Masjid An Nur Al Qusyairi dan Pondok Pesantren An Nur 3 Al Qusyairi, bertempat di area Warung Pak Untung Sempalwadak, yang ada di wilayah Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Senin (24/11).

Bupati bersama KH. Fahim Royani, atau Gus Fahim Ploso, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Ploso, Kediri, yang merupakan putra dari KH. Fuad Mun’im Dzajuli melakukan peletakkan batu pertama pembangunan.

Tak ketinggalan, Abah Sanusi, sapaan akrab Bupati Malang mengapresiasi niat baik H. Untung selaku owner Warung Pak Untung yang bertekad membangun sebuah masjid sebagai tempat ibadah dan lembaga pendidikan khusus berupa pondok pesantren.

Hadir dalam kesempatan ini, diantaranya Ketua PC Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Malang.

”Alhamdulillah pada pagi hari ini, mengikuti proses pembangunan masjid An Nur Qusyairi dan pondok pesantren An Nur 3 Al Qusyairi. Semoga senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam proses pembangunan. Mudah-mudahan mendapat ridho dari Allah SWT. Pembangunan masjid dan pondoknya lancar, serta cepat dimanfaatkan,” tegas Abah Sanusi saat memberikan sambutan.

Sebagai Bupati Malang, Beliau mengucapkan terima kasih karena hal ini bagian dari usaha mencerdaskan bangsa. Namun ada pembeda kelak dari pondok pesantren ini, yakni H. Untung bertekad akan melahirkan santri yang tidak hanya belajar dan mendalami ilmu agama saja, melainkan juga sebagai santri yang interprenuer dengan mempelajari ilmu teknik permesinan yang dibutuhkan masyarakat.

”Sehingga nanti, para santri juga dapat menproduksi alat-alat kebutuhan perindustrian seperti mesin packing. Tentunya akan meningkatkan kualitas SDM dan akan tumbuh banyak SDM unggul di Kabupaten Malang melalui pondok pesantren. Panitia pembangunan juga segera mengurus perizinan pendirian masjid dengan tidak dipungut biaya alias gratis,” pungkas Abah Sanusi.▪︎(AHM/Poy)