▪︎ Beroperasi Penuh Mulai Januari 2026
▪︎ GRESIK – POSMONEWS.com,-
Proyek pembangunan duplikasi Jembatan Manyar (Jembatan No. 10B), Gresik, Jawa Timur, sudah rampung. Sekarang jembatan tersebut dalam taraf uji coba terbatas.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menargetkan Jembatan Manyar akan beroperasi penuh mulai Januari 2026 mendatang.
Jembatan Manyar sepanjang 80 meter tersebut telah memasuki tahap uji coba dan sosialisasi kepada pengguna jalan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.3 Jatim, Yudi Dwi Prasetya, menjelaskan bahwa meskipun konstruksi jembatan baru telah selesai, skema pembukaan jalur masih dilakukan secara terbatas.
“Iya (masih uji coba, red), sekalian sosialisasi ke pengguna jalan jika nanti beralih ke Jembatan Baru,” kata Yudi.
Uji coba dilakukan dengan memberi beban jembatan 280 ton. Caranya, sejumlah truk besar berhenti di atas jembatan. Jalan itu juga sempat dilalui pengendara lain yang melintas, baik sepeda motor maupun mobil.
Kepala PPK 4.3 Jatim BBPJN Jatim-Bali, Yudi mengatakan bahwa dari uji coba yang dilakukan menunjukkan hasil positif. Konstruksi jembatan yang dibangun selama beberapa bulan terakhir telah layak dibuka untuk umum.
“Kemarin truk-truk diberhentikan di atas jembatan dalam beberapa waktu untuk menguji kekuatan jembatan dalam menahan beban maksimal,” ucapnya.
Apalagi jalur Daendles itu memiliki beban kendaraan cukup tinggi karena menjadi akses utama kendaraan jalur pantura. Meski telah lolos, Yudi menyebut bahwa pembukaan akan digunakan untuk satu arah, sembari menunggu pembongkaran jembatan lama.
“Kalau jembatan lama dibongkar, yang baru akan jadi dua arah. Tapi yang jelas sudah bisa dilalui,” imbuhnya.
Proyek pembangunan jembatan kembar ini menelan anggaran sebesar Rp 27,819 miliar. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jalan nasional di wilayah Manyar yang selama ini menjadi titik krusial di jalur Pantura Jawa Timur.
Jembatan tersebut diharapkan mampu mengurai kemacetan, keberadaan Jembatan Manyar No. 10B ini diproyeksikan untuk mendukung kelancaran arus logistik menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE (Java Integrated Industrial and Ports Estate).
Dengan adanya duplikasi jembatan, diharapkan akses distribusi barang dari dan menuju kawasan industri tersebut menjadi lebih efisien.
“Biasanya jembatan dibuka pada siang hari, sementara pada malam hari dilakukan penutupan,” ungkapnya.
Pihak BBPJN Jatim-Bali berharap masa uji coba ini dapat memberikan gambaran bagi pengendara terkait peralihan arus lalu lintas sebelum nantinya jembatan benar-benar diresmikan dan dibuka total bagi publik pada awal tahun depan.▪︎ (FEND)









