Menteri PU dan BNPB Beberkan Pemulihan Infrastruktur Bencana

30 dibaca

▪︎ Pemulihan SPAM, Jembatan dan Jalan di Wilayah Bencana

▪︎ JAKARTA – POSMONEWS.com,-
Saat ini, puluhan jalan dan 19 jembatan nasional yang rusak dihantam banjir dahsyat, sudah bisa difungsikan. Hal itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, dalam konferensi pers perkembangan bencana, disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bergerak cepat pulihkan infrastruktur bencana di Sumatera.

Menteri Dody membeberkan status perbaikan terkini untuk akses jalan dan jembatan yang terputus di wilayah bencana utara Sumatera. Untuk ruas jalan nasional, papar Dody, jumlahnya ada 80 rusak di 3 provinsi. Di Aceh, ada 38 yang rusak dan 26 sudah diperbaiki dan bisa digunakan fungsional.

Sedangkan di Sumatera Utara ada 12 jalan nasional yang terdampak, 10 jalan sudah bisa difungsikan. Di Sumatera Barat ada 30 jalan nasional yang rusak. Sisa satu ruas yang masih dalam penanganan insentif.

“Hasil review kami total sekitar 80 jalan nasional yang terdampak di Aceh, Sumut, dan Sumbar. Alhamdulillah per detik ini 81 persen sudah fungsional. Ini berkat kerja sama Kementerian PUPR, TNI Angkatan Darat, dan juga relawan dan masyarakat setempat,” ungkap Menteri Doddy.

Sedangkan jembatan nasional, total ada 33 yang rusak di 3 provinsi terdampak bencana. Sudah 19 jembatan bisa difungsikan atau 60 persen.

“Yang masih butuh pengerjaan ada sekitar lima belasan jembatan,” terang Menteri Doddy.

Kementerian PU, tegas Menteri Dody, terus bekerja sama dengan personel TNI-Polri untuk membangun jembatan sementara berbentuk bailey dan armco. Ada sekitar 69 jembatan bailey dan armco yang diperlukan untuk menyelesaikan akses infrastruktur di tiga provinsi terdampak.

“Targetnya, di akhir Desember 2025, semua jalan dan jembatan nasional sudah bisa tersambung dan berfungsi,” tegasnya.

Menteri Dody memaparkan, untuk jalan daerah, ada 123 ruas yang rusak. Rinciannya di Aceh 20 ruas, Sumut  22 ruas, dan Sumbar 81 ruas. Sementara itu, jembatan daerah ada 95 unit yang rusak.

Namun demikian, pihak Kemeterian PU masih fokus membenahi jalan dan jembatan nasional terlebih dahulu. Sebab, ini adalah akses utama untuk membuka isolasi wilayah imbas bencana.

Selain itu, Kementerian PU juga fokus melakukan pemulihan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di wilayah bencana. Untuk mempercepat, pihaknya menunjuk langsung beberapa proyek SPAM, seperti di Aceh Tamiang.

Targetnya, pengerjaan jaringan SPAM di daerah bencana dipercepat dalam waktu 3 bulan. Sehingga akses air bersih bisa dipercepat di tengah pemulihan pascabencana.

“Kita tender cepat penunjukan langsung. Agar target 3 bulan ke depan sudah pulih kembali,” harap Menteri Doddy.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan, perbaikan dan pemulihan akses di wilayah terdampak terus dikebut.

“Upaya pemulihan infrastruktur jadi prioritas untuk memastikan distribusi logistik dan mobilitas warga berjalan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, saat jumpa pers disiarkan kanal YouTube BNPB.

Muhari memaparkan, berdasarkan data BNPB, di Aceh, perbaikan Jembatan Teupin Reudeup (Awe Geutah) yang menjadi jalur alternatif Bireuen – Lhokseumawe sudah rampung 100 persen.

“Memang saat ini masih terjadi antrean logistik di Jembatan Awe Geutah karena aksesnya buka tutup, satu jalur,” katanya.

Sedangkan Jembatan Teupin Mane yang menghubungkan Bireuen dan Bener Meriah sudah kembali fungsional, meski juga masih menerapkan sistem buka tutup.

Jembatan Kutablang di jalur utama Bireuen-Lhokseumawe mencatat progres perbaikan 81,5 persen, dengan panjang jembatan yang sempat putus mencapai 50 meter.

Perbaikan juga dilakukan pada Jembatan Jumpa atau Cot Bada di ruas jalan Kota Bireuen. Hingga kini, progres pengerjaan jembatan dengan bentang putus 18 meter tersebut mencapai 86 persen.

BNPB juga melaporkan progres perbaikan jembatan Bailey dan ruas jalan nasional yang terus berjalan. Hingga kemarin, penanganan di ruas jalan nasional koridor Tarutung-Sibolga telah menjangkau 170 lokasi dari total 177 titik terdampak.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan, akan menambah personelnya di wilayah bencana untuk ikut terjun menggarap infrastruktur seperti jembatan dan jalan.

“Personel TNI yang sudah existing 36.636 orang dan akan ada penambahan untuk tahap rekonstruksi, rehabilitasi. Nanti dari batalion zeni dan Yontp dan nakes,” ujar Agus di Lanud Halim Perdanakusuma.

Personel TNI, ungkap Agus, khususya dilibatkan untuk menggarap jembatan baja atau Bailey yang telah disiapkan sebanyak 32 unit, pembuatan perumahan sementara dan tetap, pembersihan lumpur dan kayu, normalisasi jalan.

“Serta melanjutkan distribusi logistik, kesehatan, melakukan trauma healing, hingga penyiapan air bersih,” tegasnya.

Selain itu, sejumlah jembatan di Aceh juga dalam daftar pemasangan, yakni Jembatan Alu Kulus, Jembatan Enang-Enang, dan Jembatan Weh Pase. Untuk Jembatan Teupin Redep 99 persen, Jembatan Teupen Mane Juli 100 persen, Jembatan Kota Blang 60 persen, Jembatan Jerata sedang dalam tahap pemasangan.

Di Sumut, terdapat tiga jembatan bailey yang sudah terpasang 100 persen. Lalu, tiga jembatan lainnya tengah dalam proses pemasangan. Sedangkan di Sumbar, TNI tengah menyiapkan pemasangan 11 jembatan bailey. Empat di antaranya sudah terpasang 100 persen.

Sementara itu, Polri juga akan menurunkan tambahan personel 239 orang yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju lokasi terdampak. Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan seluruh personel diharapkan tiba Selasa (23/12/2025).

“Untuk membantu pembangunan huntara dan juga tugas-tugas lain seperti pembenahan infrastruktur,” tutur Listyo.

Kata Listyo, saat ini Polri telah mengerahkan sebanyak 11.625 personel. Terdiri dari Polda Aceh 5.064 personel, Polda Sumur 4.277 personel, dan Polda Sumbar m 2.284 personel. Mereka ditugaskan dalam proses identifikasi korban bencana (DVI), pembangunan posko satuan tugas (satgas) bencana, serta kegiatan trauma healing.▪︎(FEND)