▪︎ GRESIK – POSMONEWS.com,-
Wisuda ke XI STAI Ihyaul Ulum Gresik diisi dengan orasi ilmiah. Materinya potensi lulusan sarjana turut ambil bagian menyelesaikan masalah bangsa. Disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Asrorun Ni’am Sholeh, MA. Pengurus Pusat MUI dan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olah Raga.
“Kita bikin perubahan atau kita dipaksa berubah,” kata Ni’am – panggilan akrab Asrorun Ni’am di Hotel Horison Gresik, Minggu (21/12/2025).
Menurut Ni’am, sekarang ini jumlah penduduk lebih dari 285 juta. Ada bonus demografi. Ada potensi tenaga produktif dan belum tentu produktif. Lulusan STAIIU berada pada usia produktif dan potensi produktif. Fase-fase partisipasi santri berubah secara bertahap.
“Trend tahun 1970 formalisasi – santri ketinggalan. Pasca 1970 – 2000 an santri masuk lembaga formal. Sekarang trend-nya ke personal. Portofolio rekam jejak digital anda menjadi sangat penting dan bukan ijazah. Kalau kita memposisikan diri sebagai agen perubahan, kita mesti tahu apa yang harus dirubah,” kata Ni’am sambil memaparkan sederet masalah bangsa sekarang.
Tantangan pemuda sekarang lanjut dia, tawuran, lemah literasi, gangguan mental health, judi online, pinjaman online narkoba, pergaulan bebas.
“Jadi agen perubahan bisa mengingatkan jangan terjebak judi online. Begitu juga solusi kerohanian harus didukung solusi finansial. Jadilah agen perubahan, misalnya image pesantren kumuh ubah menjadi pesantren bersih dan sehat. Pesantren sumber perokok maka pastikan ke depan pesantren bebas asap rokok,” pungkas Ni’am.▪︎[fa]









