Dipilih Aklamasi, Arif Afandi Kembali Nakhodai Dewan Masjid Periode 2025-2030

48 dibaca

▪︎ SURABAYA – POSMONEWS.com,-
Musyawarah Daerah (Musda) VIII Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Surabaya kembali menetapkan Arif Afandi sebagai Ketua Umum untuk masa khidmat 2025-2030.

Mantan Wakil Wali Kota Surabaya tersebut terpilih secara aklamasi dalam forum yang berlangsung di PrimeBiz Hotel Surabaya, Jumat 19 Oktober 2025.

Kemenangan aklamasi ini menandai periode ketiga bagi Arif Afandi dalam menakhodai DMI di Kota Pahlawan. Kepercayaan yang kembali diberikan oleh seluruh utusan Pimpinan Cabang (PC) DMI se-Kota Surabaya menunjukkan kepuasan para pengurus tingkat kecamatan atas kinerjanya selama dua periode sebelumnya.

Arif Afandi dinilai berhasil membawa stabilitas dan kemajuan signifikan bagi organisasi selama sepuluh tahun terakhir. Rekam jejaknya yang mampu menjembatani kepentingan masjid dengan pemerintah serta sektor swasta menjadi alasan kuat bagi para kiai dan tokoh masyarakat untuk memintanya kembali memimpin.

Dalam proses Musda, laporan pertanggungjawaban pengurus periode sebelumnya diterima secara bulat tanpa catatan negatif. Hal ini memuluskan langkah Arif Afandi untuk terus melanjutkan program-program strategis yang sudah berjalan, sekaligus merumuskan inovasi baru untuk lima tahun mendatang.

Dalam pidato usai terpilih, Arif Afandi menyampaikan apresiasi yang mendalam atas loyalitas dan kepercayaan para pejuang masjid di Surabaya. Ia menegaskan bahwa amanah untuk periode ketiga ini merupakan tantangan yang lebih besar guna menuntaskan transformasi masjid di era digital.

“Masjid harus menjadi oase di tengah hiruk-pikuk kota besar seperti Surabaya. Kita ingin masjid tidak hanya megah bangunannya, tapi juga hidup kegiatannya. Masjid harus hadir memberikan solusi bagi persoalan sosial dan ekonomi jamaahnya, sehingga kemakmuran itu benar-benar dirasakan dari mimbar hingga ke pasar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arif Afandi menekankan pentingnya kemandirian ekonomi masjid melalui pemberdayaan UMKM berbasis jamaah. Ia ingin di periode ketiganya ini, ada standarisasi manajemen yang membuat setiap masjid memiliki unit usaha yang manfaatnya kembali ke warga sekitar.

“Kami ingin memperkuat ekosistem ekonomi dari masjid ke masjid. Jika masjid memiliki manajemen keuangan dan usaha yang sehat, maka peran sosialnya seperti membantu beasiswa anak yatim atau biaya kesehatan jamaah kurang mampu akan jauh lebih maksimal dan berkelanjutan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya regenerasi pengelola masjid dengan melibatkan lebih banyak kaum muda. Arif ingin DMI Surabaya mampu menciptakan ekosistem yang ramah bagi milenial dan Gen Z agar mereka merasa memiliki masjid sebagai tempat berekspresi secara positif.

Terkait tantangan zaman, Arif juga memaparkan perlunya adaptasi teknologi dalam dakwah dan administrasi masjid. Ia berencana memperluas jangkauan program digitalisasi masjid yang telah dirintis sebelumnya agar seluruh masjid di Surabaya terkoneksi dalam satu platform informasi yang terpadu.

“Tantangan kita ke depan adalah bagaimana membawa teknologi masuk ke ruang-ruang masjid tanpa menghilangkan kesakralannya. Digitalisasi ini penting untuk transparansi laporan keuangan jamaah dan juga untuk menyebarkan konten dakwah yang menyejukkan secara lebih luas,” tambahnya.

Penutupan Musda VIII di PrimeBiz Hotel ini diakhiri dengan suasana penuh kekeluargaan dan optimisme tinggi. Terpilihnya kembali Arif Afandi diharapkan mampu membawa DMI Surabaya semakin solid dan menjadi barometer pengelolaan masjid yang modern dan mandiri bagi daerah lain di Indonesia.▪︎ (AMC)