Groundbreaking Ponpes Al Khoziny  Disiapkan Anggaran Rp 125,3 Miliar

131 dibaca

▪︎ SIDOARJO – POSMONEWS.com,-
Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny,  Siwalan Panji, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, segera dibangun kembali. Dana pembangunan Rp 125,3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dikucurkan penuh untuk proyek rekonstruksi tersebut.

Setelah ambruknya bangunan musala pada 19 September 2025 lalu, Ponpes legendaris tersebut siap dibangun ulang menjadi lebih megah dan kokoh.
Tahapan awal, groundbreaking atau peletakan batu pertama, dilakukan langsung Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin), kemarin.

Seremonial ini menjadi penanda dimulainya pembangunan di lahan seluas 4.100 meter persegi di Jalan Raya Siwalan Panji II. Ponpes Al Khoziny yang baru akan berdiri di atas lahan seluas 4.100 meter persegi berbentuk memanjang di Jalan Raya Siwalan Panji II, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.

Total nilai pagu atau dana yang digunakan melalui APBN senilai Rp 125.3 miliar dengan masa pengerjaan 210 hari dan masa pembersihan 180 hari.

“Iya APBN semua, ada di situ tadi (Rp 125 miliar),” kata Cak Imin.

Sementara itu, pengerjaan langsung ditangani pekerja dan kontraktor dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dari informasi yang dihimpun, bangunan baru Pesantren Al Khoziny terdiri dari 5 lantai asrama dan tempat pendidikan. Kemudian masjid 4 lantai.

“Ini sudah langsung ditangani Kementerian PU,” jelas Muhaimin.

Pembangunan ulang Ponpes Al Khoziny merupakan bagian dari hasil audit bangunan pesantren di sembilan provinsi.

“Ini momentum untuk bersama-sama mengingatkan perlunya kolaborasi pemerintah, lembaga pendidikan khususnya pesantren dan lembaga-lembaga pendidikan manapun. Mari bersama-sama untuk melakukan audit dan evaluasi atas prasarana dan sarana siswa, santri, dan anak didik semuanya,” jelasnya.

Seperti diketahui, bangunan tiga lantai Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang difungsikan sebagai mushala ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu, saat santri salat Ashar. Kejadian tersebut disebabkan karena kegagalan konstruksi. Akibatnya, 63 korban jiwa meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.▪︎ (FEND)