▪︎Pemaparan KOVABLIK Jatim 2025
▪︎MALANG – POSMONEWS.com,-
Kabupaten Malang kembali menunjukkan capaian positif dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KOVABLIK) Provinsi Jawa Timur Tahun 2025.
Melalui Surat Pengumuman Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Timur Nomor: 200/3791/206.1/2025, duainovasi terbaik dari Kabupaten Malang resmi dinyatakan lolos sebagai finalis Top Inovasi Pelayanan Publik.
Dalam kesempatan ini Wakil Bupati Malang Dra. Hj. Lathifah Shohib, mewakili Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M. M., pimpin langsung pemaparan inovasi yakni “CENTING PELEKOR”, Cegah Stunting dengan PMT Ikan Lele dan Kelor yang berasal dari Kecamatan Sumberpucung tepatnya di Desa Trenyang dan “SABER ATS”, Sapu Bersih Anak Tidak Sekolah yang lahir dari Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, bertempat di Ruang Anusapati, Jl. Merdeka Timur no. 3 Malang, Kamis (27/11).
Penilaian dilakukan oleh juri KOVABLIK. Juri menyoroti berbagai aspek meliputi urgensi inovasi, dampak terhadap masyarakat, keberlanjutan program, serta potensi replikasi di daerah lain.
“CENTING PELEKOR ini dilatarbelakangi oleh masih tingginya angka stunting pada balita yang menjadi prioritas dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Melalui program ini, pemerintah mendorong pemanfaatan pangan lokal yang melimpah, khususnya budidaya ikan lele dan tanaman kelor, sebagai sumber nutrisi untuk mendukung perbaikan gizi anak,” ungkap Wabup Malang saat paparan.
Sementara itu, inovasi SABER ATS hadir sebagai solusi atas berbagai persoalan sosial yang saling berkaitan, mulai dari masalah ekonomi keluarga, kondisi infrastruktur pendidikan, keterbatasan akses layanan, hingga tingginya angka pernikahan dini.
Program ini dirancang untuk memperkuat intervensi lintas sektor agar permasalahan tersebut dapat ditangani secara lebih komprehensif.
“Angka stunting di Kabupaten Malang berhasil ditekan dari 12,2 persen pada Februari 2022 menjadi 5,4 persen pada Februari 2025. Selain itu, kompetensi para kader kesehatan turut meningkat, sementara para ibu dan balita semakin memahami pentingnya pemenuhan gizi. Di sisi lain, inovasi yang menyasar persoalan pendidikan juga memberikan hasil positif. Jumlah anak tidak sekolah mengalami penurunan pada tahun 2025, masing-masing turun sebesar 11,96 persen, angka putus sekolah (drop out) menurun 23,26 persen, serta persentase Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) berkurang 11,62 persen,” tuturnya.
Keberhasilan Kabupaten Malang menempatkan Dua inovasi sekaligus di babak final menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui gagasan kreatif dan terukur.
Pemerintah Kabupaten Malang berharap capaian ini dapat membawa hasil terbaik pada tahap penilaian akhir KOVABLIK 2025 dan mendorong lahirnya inovasi publik yang semakin bermanfaat bagi masyarakat.▪︎(AHM/Day)









