Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Gus Dur

52 dibaca

▪︎JOMBANG – POSMONEWS.com,-
Suasana khidmat, haru dan bangga menyelimuti Pendopo Kabupaten Jombang pada Kamis (13/11/2025) malam, dalam acara Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada mendiang Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Acara tersebut dihadiri oleh Bupati Jombang Warsubi, Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang beserta jajaran Kepala OPD, alim ulama, tokoh agama, pimpinan pondok pesantren, dan tokoh masyarakat.

Acara ini diselenggarakan menyusul keputusan Presiden Prabowo Subianto yang menganugerahkan gelar kehormatan tersebut pada 10 November 2025 di Istana Negara, Jakarta.

Bupati Jombang, Warsubi S.H., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas pengakuan negara terhadap jasa-jasa almarhum Gus Dur. “Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT,” ujar Bupati Warsubi mengawali sambutannya.

Abah Warsubi menegaskan bahwa gelar ini bukan hanya kebahagiaan bagi keluarga besar dan para Gusdurian, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Jombang, Jawa Timur, dan juga seluruh Bangsa Indonesia.

“Kita semua patut bersyukur dan berbangga, karena Kabupaten Jombang memiliki tokoh penting seperti beliau, yang telah berkontribusi dan memberikan sumbangsih besar bagi bangsa dan negara ini,” kata Warsubi.

Bupati Jombang menyampaikan bahwa kontribusi monumental Gus Dur di kancah nasional dan internasional sangat luar biasa. Gus Dur dianugerahi gelar Pahlawan Nasional di bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam.

Gus Dur adalah tokoh utama dalam memperjuangkan keterbukaan pemahaman keagamaan umat Islam. Tokoh demokrasi dan pelopor pluralisme yang diakui secara luas oleh masyarakat Indonesia maupun dunia internasional.

Di akhir sambutannya, Bupati Warsubi menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak mulai dari keluarga besar almarhum, aktivis, hingga akademisi yang telah berjuang mengupayakan pengakuan ini.

Penganugerahan ini, menurut Warsubi, harus menjadi semangat baru bagi semua pihak, khususnya aparatur pemerintah, untuk meneladani nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur.

“Semoga penganugerahan ini menjadi semangat bagi kita semua untuk meneladani dan mengambil pelajaran dari nilai-nilai yang telah beliau wariskan, sehingga dapat kita implementasikan, baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya.

Momen tasyakuran kian emosional ketika KH. Fahmi Amrullah Hadziq (Ketua PCNU Jombang), sebagai perwakilan keluarga Gus Dur, memberikan sambutan khusus yang berisi kenangan dan penghormatan terhadap perjuangan mendiang Gus Dur.

Beliau menyampaikan bahwa Gus Dur itu adalah orang yang ikhlas. Sejak awal Gus Dur hingga wafat, kita tahu memang tokoh yang luar biasa.

“Ketika beliau masih hidup, beliau memberikan manfaat kepada bangsa dan negara, bahkan setelah beliau wafat pun masih bisa memberikan manfaat dan menghidupi banyak orang, yaitu warga di sekitar makam ini. Ini luar biasa. Makam ini menjadi tujuan wisata yang paling banyak pengunjungnya,” tuturnya.

“Maka, ketika pemerintah memberikan apresiasi dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Gus Dur, sesungguhnya Gus Dur itu sudah menjadi pahlawan bagi kita semuanya, hanya saja belum dapat SK. SK itu baru turun tahun ini, Pahlawan sebenarnya tidak membutuhkan semua itu, hanya saja pemerintah ingin menghargai,” ungkap Gus Fahmi.

“Mewakili keluarga, Saya mengucapkan terima kasih, khususnya kepada Bapak Presiden yang telah memberikan Anugerah Pahlawan Nasional ini kepada Gus Dur, dan juga kepada Bapak Bupati Jombang beserta jajarannya,” pungkasnya.

Acara tasyakuran ditutup dengan doa bersama, memohon agar Allah SWT menempatkan almarhum Gus Dur di tempat yang mulia dan menjadikan seluruh perjuangannya sebagai amal jariyah yang pahalanya terus mengalir.▪︎[AHM]