▪︎Wali Kota Malang: Tidak Ada Pembayaran Sewa
▪︎JATIM – POSMONEWS.com,-
Usai Jembatan Sonokembang ambrol diterjang arus deras Sungai Bango pada 10 Oktober 2025 lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan memasang jembatan bailey di kawasan Jembatan Sonokembang, Kelurahan Pandanwangi, Kecamatan Blimbing minggu depan.
Hal itu disampaikan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, sekaligus untuk menepis isu yang menyebut biaya sewa jembatan sementara tersebut mencapai miliaran rupiah.
“Insyaallah minggu depan proses jembatan baileynya sudah akan dipasang. Sepeda motor bisa lewat. Kalau roda empat nanti kami lihat kekuatannya,” ujar Wahyu.
Hal itu disampaikan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, sekaligus untuk menepis isu yang menyebut biaya sewa jembatan sementara tersebut mencapai miliaran rupiah.
“Insyaallah minggu depan proses jembatan baileynya sudah akan dipasang. Sepeda motor bisa lewat. Kalau roda empat nanti kami lihat kekuatannya,” ujar Wahyu.
Sampai saat ini, di sisi kiri jembatan saat ini telah terpasang jembatan sementara dari bambu yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Wahyu mengakui, pihaknya tidak bisa langsung memasang jembatan bailey sejak peristiwa itu terjadi.
Menurut Wahyu, proses pengajuan dan peminjaman jembatan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali membutuhkan waktu serta prosedur cukup panjang.
Wali Kota Wahyu membantah kabar yang menyebut Pemkot Malang mengeluarkan biaya sewa hingga miliaran rupiah untuk jembatan bailey.
“Tidak ada pembayaran sewa karena pemanfaatan jembatan dilakukan antarinstansi pemerintah, yakni antara Pemkot Malang dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur–Bali,” katanya.
“Selama ini untuk penyewaan itu dianggap nilainya sampai Rp 2 miliar, padahal tidak. Kami malah nggak membayar sewanya itu. Kan sesama pemerintah,” tegas Wahyu.
Dijelaskannya, Pemkot hanya mengeluarkan biaya untuk kebutuhan teknis di lapangan, seperti ongkos pengangkutan dan perakitan jembatan.
“Kami hanya mengeluarkan biaya untuk ongkos angkutnya, merakitnya. Itu kan butuh biaya,” papar Wahyu.
Jembatan bailey, akan dimanfaatkan selama sekitar delapan bulan, atau hingga pembangunan jembatan baru selesai dikerjakan. Setelah itu, jembatan bailey akan dibongkar kembali.
“Inilah makanya ada tahapan yang harus kita lakukan. Kami tidak diam,” tegasnya.
Pemasangan jembatan bailey nantinya difungsikan sebagai jalur alternatif bagi warga. Selama proses pembongkaran total jembatan lama berlangsung pada tahun 2026 mendatang.
“Kalau Jembatan Sonokembang itu nanti kami bongkar sepenuhnya di tahun depan, mau lewat mana orang-orang? Kan lewat bailey itu,” ucapnya.
Wahyu menambahkan, jembatan bailey akan dipasang di sisi kanan Jembatan Sonokembang, bukan di atas struktur yang lama.
“Kami ambil yang sisi sebelah kanan. Kami akan bongkar tulisan ‘Pandanwangi’ di situ agar semua kendaraan bisa lewat,” pungkas Wahyu.▪︎(FEND/AHM)









