Target Proyek Bendungan Jlantah Karanganyar Molor

131 dibaca

▪︎Biaya Investasi Mencapai Rp 965 Miliar

▪︎JATENG – POSMONEWS.COM,-
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan proyek pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) di Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Proyek pembangunan Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini diperkirakan akan rampung pada akhir tahun 2023. Namun, penyelesaian proyek ini terjadi kemoliran.

Proyek pembangunan bendungan ini memang ditagetkan sebanyak 61 bendungan dalam periode 2015 hingga 2025. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan suplai air irigasi premium dari semua 10,6% menjadi 19,3%.

Dari keseluruhan proyek bendungan, 36 bendungan telah selesai dan menambah daerah irigasi produktif seluas 234.741 ha, peningkatan luasan jaringan irigasi 1,12 juta ha, dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 3,84 juta ha pada tahun 2015 hingga Februari 2023.

Pada akhir tahun 2023, Kementerian PUPR menargetkan 13 bendungan selesai pembangunannya. Salah satunya adalah bendungan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Dilansir dari laman resmi pu.go.id, bahwa Bendungan Jlantah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah ini diperkirakan akan rampung pada akhir tahun 2023.

Bendungan Jlantah memiliki kapasitas tampung 10,97 meter kubik. Air bendungan bersumber dari aliran Sungai Jlantah dan Sungai Purun.

Menurut Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Adenan Rasyid, Bendungan Jlantah ini dibangun sejak Juli 2019. Proyek pembangunannya dilakukan oleh PT Waskita Karya Persero dan PT Adhi Karya KSO dengan nilai investasi sebesar Rp 965 miliar.

Namun, proyek yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023 ini sepertinya molor ke semester I tahun 2024 mendatang.

Selain ada kendala dalam pembebasan 230 bidang lahan dan bangunan terdampak milik warga maupun desa yang belum dibayar ganti untungnya. Namun, masalah pembebasan lahan ini bukan karena adanya penolakan, melainkan masalah pada bagian administrasi.

Meski sedikit ada kendala, proses pembangunan Bendungan Jlantah di Desa Tlobo dan Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso membuat warga sumringah.

Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mulai memberikan ganti untung kepada sejumlah warga yang terdampak.
Bendungan Jlantah sendiri akan menjadi bendungan multifungsi yang memberikan banyak manfaat seperti pemenuhan kebutuhan air untuk irigasi, penyedia air baku, bangunan pereduksi banjir, serta dijadikan sarana pariwisata konservatif air.

Bahkan, bendungan ini memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,625 MW.▪︎[FEND]