Inspirative Parenting SMANKAR, Siapkan Siswa Sukses Masa Depan

278 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
SMA Negeri 1 Karangbinangun, Lamongan menggelar kegiatan sosialisasi program sekolah untuk kelas 12, berupa “Inspirative Parenting” yang diikuti oleh siswa dan orang tua siswa.

Dengan tema “Anak yang Hebat berasal dari Niat Orang Tua yang Kuat” (Dibalik Anak yang Sukses ada Orang Tua yang Ridho), kegiatan tersebut dihelat di Auditorium SMA Negeri 1 Karangbinangun (SMANKAR, red) hari Rabu (22/11) mulai pukul 9.00 sampai 12.00 WIB.

Kegiatan tersebut dipandu oleh Dr. Nafik Palil, M.Pd., dari The Naff Education Training & Consulting, selain pula dihadiri oleh kepala sekolah, komite sekolah, serta dewan guru SMANKAR khususnya Wali Kelas 12.

Selama sosialisai, Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd. selaku kepala SMA Negeri 1 Karangbinangun memaparkan berbagai program sekolah yang keniscayaannya membutuhkan dukungan orang tua. Sehingga ia sangat mengapresiasi kehadiran orang tua siswa yang tentu saja ajan mendukung keberhasilan putra-putrinya itu di masa depan.

“Terima kasih sata sampaikan pada wali siswa atas dukungan dan kerjasamanya, bukti dan harapannya ke depan untuk lembaga ini menjadi baik. Kehadiran para orang tua atau wali murid ini sekaligus sebagai sinergi dalam membina pribadi atau karakter putra-putrinya, memiliki ilmu dan kerakter yang menuntunnya ke jalan kesuksesan di masa depannya,” tegasnya.

Adapun dikesempatan yang sama, Drs. H. Ali Nurdin, M.Pd juga mengapresiasi kerjasama yang baik antara guru dan orang tua. Sehingga ia pun berencana untuk menggelar acara Inspirative Parenting itu untuk kelas X, dan XI.

Adapun pada inti acara yakni Inspirative Parenting yang langsung diampu Dr. Nafik, dan dimoderatori Drs.H.Akhiat, M.Pd ini orang tua siswa dipandu untuk mentransfer energi positif kepada putra-putrinya. Transfer tersebut menurut Dr. Nafik dilakukan dengan empat cara, yakni melalui fisik, dengan kalimat positif, doa, dan melalui makanan-minuman.

Untuk transfer melalui fisik, Dr. Nafik memandu orang tua dan anak untuk saling menggandeng, mencium, sampai berangkulan. Siswa-siswi SMP yang sudah remaja banyak yang memulai dengan malu-malu memberikan sentuhan kasih sayang kepada ibu/bapak mereka. Begitupun sebaliknya. Namun, melalui pidato persuasi dan bantuan media film dan musik, Dr. Nafik berhasil membuat segenap orang tua dan putra-putri mereka tenggelam dalam keharuan pelukan sehingga di ruangan terdengar isak tangis dan deraian air mata yang bersumber pada ketulusan dan kesadaran.

Dr. Nafik juga mengajarkan untuk mengutarakan kasih sayang melalui ucapan yang positif. Sambil berangkulan dan berciuman, orang tua dan putra-putri mereka dipandu menyampaikan kata sayang secara langsung. Mereka dibimbing mengucapkan terima kasih, meminta maaf, serta meminta-berikan restu satu sama lain.

Pentingnya doa tak lupa disampaikan. Imam Al Ghazali menyebutkan sejumlah hal yang termasuk adab anak kepada orangtuanya; mendengarkan perkataannya, mentaati perintahknya, tidak berjalan di depannya, tidak meninggikan suara di hadapannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,”Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.” (Riwayat Ath Thabarani, dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)

Ridha Allah terletak kepada ridha kedua orangtua, karena Allah memerintahkan untuk mentaati orangtua. Barangsiapa yang mentaati perintah Allah ini, maka Allah akan meridhainya dan barang siapa menolak taat kepada-Nya maka Ia pun murka

Di sesi yang juga tak kalah menarik, orang tua dan anak dipandu untuk membuat komitmen sukses yang dituliskan di atas kertas dan dibubuhi materai. Untuk menempelkan materai tidak diperbolehkan menggunakan lem, alih-alih harus dengan air liur orang tua yang menurut Dr. Nafik mengandung doa mujarab untuk kesuksesan di jenjang kehidupan depan.

Salah satu testimoni siswa dari Inspirative Parenting ini, sebut saja Maya Shovi (kelas XII IPS 2), mengaku sangat terharu, trenyuh dan timbul rasa kesadaran atas kesalahan-kesalahannya hingga ia menangis di pangkuan bundanya.

“Saat diberi pencerahan oleh narasumber dan berada dekat dengan orang tua, pasti ada rasa haru, bercampur aduk jadi satu dengan rasa. Sehingga kita sadar bersalah. Tentu kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kami lebih tanggung jawab terhadap tugas sebagai siswa sehingga bisa sukses atau berhasil di masa depan,” tuturnya yang juga diamini oleh siswi lainnya.▪︎[DANAR SP]