Ganjar Pranowo Capres 2024, Refleksi Semar Mbangun Kahyangan (2)

298 dibaca

▪︎SURABAYA-POSMONEWS.COM,- Selalu tercipta metafora spiritual di saat bergulirnya suksesi nasional terutama pergantian kepemimpinan nasional atau Pilpres yang diwarnai mitos-mitos munculnya Satria Piningit, Wahyu Keprabon, liturgi Natanegara, Pakem Jangka Jayabaya, serta penggambaran dalam lakon-lakon pewayangan.

Jika presiden Joko Widodo, saat menduduki Kursi Keprabon sebagai RI-1 di kalangan winasis dan adat kasepuhan direfleksikan lakon wayang Petruk dadi Ratu.

Maka di pilpres 2023 nanti sudah banyak diramalkan sosok itu diidentikan sebagai pembabaran lakon Semar Mbangun Kahyangan. Lalu siapa, tokoh yang dimaksud sebagai Semar Mbangun Kahyangan ini?

Publik sudah dikenalkan capres 2024 idola seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anis Baswedan, AHY, Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Erick Tohir, dll. Namun kalangan winasis menyebut nama Ganjar Pranowo yang disebut sebagai sosok kuat penerima Wahyu Nusantara itu.

Pandangan winasis KRT. Eko Wahyudi Rekso Mulyo, S.Pd, S.PdI, M.M,. menjelaskan pawisik yang diterima dari Eyang Semar yang menyebut simbol seperti dirinya sebagai Satria berambut putih.

“Wangsit di saat saya melakukan ritual ini, jauh sebelum presiden Jokowi menyebut Satria Rambut Putih yang kemudian viral itu. Jauh sebelum itu, bahkan PDIP masih menjagokan Mbak Puan. Sudah saya tulis di FB, bisa dirunut pawisik Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang dinaungi Wahyu Kepresidenan, ” kata Guru Besar Padepokan Silat dan Tenaga Dalam Bhakti Persada, Mojokerto, Jatim ini.

Karena itu masih menurut spiritualis multitalenta ini, sebelum masuk pada lakon Semar Mbangun Kahyangan itu maka di fase awal bisa dimetaforakan sebagai lakon Semar Mbabar Jatidiri.

Bahwa, di kehidupan yang telah terjadi seperti di jaman sekarang, sudah banyak manusia yang kehilangan jati dirinya, tidak mengetahui kebenaran yang sejati, karena manusia jaman sekarang dalam menjalani kehidupannya hanya mengikuti pola pikirnya saja, tanpa bisa menggunakan rasa/hati nuraninya. Maka sudah saatnya Kaki Lurah Semar Bodronoyo itu Ngejowantah Mbabar Jatidiri (turun ke dunia/ Nusantara, red) menunjukkan adanya kebenaran yang sejati agar manusia jangan sampai salah dalam menentukan perjalanan hidupnya dengan hanya mengikuti pola pikirannya saja tanpa mengetahui mana yang salah dan mana yang benar, yang sebenarnya.

Dengan menunjukkan dan menjelaskan penjabaran Wahyu Sejati Sastro Jendro Hayuningrat, manusia diharapkan bisa menjaga juga merawat kehidupannya agar tetap bisa menjalani dharma kehidupan dengan sebaik-baiknya dan mau ikut menjaga serta melestarikan sumber daya kehidupan manusia yang telah diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa sebagai sarana kehidupan manusia dengan penjabaran makna aksara huruf Jawa manusia bisa mengetahui makna kehidupan yang sebenarnya.

Mengetahui adanya guru sejati yang bisa nuntun dalam kehidupan manusia sebagai Nur Cahyo Mulyo atau utusan Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan menggunakan rasa/hati nurani diharapkan manusia bisa membaca sifat jagad raya seisinya sebagai petunjuk jalan hidup yang benar dan nyata adanya agar manusia bisa menemukan jatidirinya dengan sempurna. (bersambung).*DANAR SP*