Membranding Titik 0 KM, Wisata Tengah Kota Soto

408 dibaca

▪︎LAMONGAN-POSMONEWS.COM,-
Pasca viral foto dan video titik nol IKN Nusantara, kini di daerah setingkat propinsi hingga kota kabupaten, mengangkatnya sebagai salah satu ikon destinasi wisata di tengah kota.

Di lokasi ini menjadi acuan atau marka tanah untuk menentukan jarak dari satu kota ke kota lainnya atau dari suatu wilayah.

Biasanya, baik di Indonesia dan kota-kota di dunia, titik nolnya terletak di alun-alun atau lapangan besar di pusat-pusat kota dan ditandai dengan tugu atau monumen.

Bagi Bupati Lamongan, H.Yuhrohnur Efendi keberadaan kemasyhuran sebuah kota ditentukan oleh destinasi, baik itu destinasi buatan, destinasi alam, maupun budaya yang dimiliki.

Hal tersebut disampaikan Pak Yes saat meresmikan Titik 0 KM di Jalan Lamongrejo Kauman Sidokumpul Lamongan, pada koordinat 7⁰ 07′ 11.86″ LU 112⁰ 24′ 58.87″ BT, atau tepatnya di arah Timur Laut Alun-alun Kota Lamongan pada Minggu (25/12).

“Alhamdulillah hari ini kita diberikan kesempatan untuk menjadi saksi sebuah momen baru, momen penting bagi Kabupaten Lamongan. Kemasyhuran sebuah kota itu ditentukan oleh destinasi baik itu destinasi buatan, destinasi alam, maupun budayanya, tidak terkecuali dengan titik 0 ini,” katanya.

“Harapannya ini adalah sebuah destinasi yang menjadi penanda, bahwa (melalui swafoto) seseorang sudah sampai di Lamongan, atau orang tersebut pernah ke Lamongan, atau orang Lamongan yang benar-benar menegaskan bahwa dia orang Lamongan,” ujar Pak Yes.

Selain meresmikan Titik 0 KM Lamongan sebagai destinasi, icon, dan juga branding baru Lamongan, pada kesempatan tersebut Pak Yes juga meresmikan sarana prasarana penunjang yakni Lapangan Basket, juga Taman Baca Digital.

“Dengan bangga, senang sekali hari ini kita bisa meresmikan Titik 0 KM Kabupaten Lamongan, berikutnya silahkan masing-masing untuk berswafoto di sini dan mengupdate status di medianya. Ada juga pojok baca digital dan sarana lapangan basket yang bisa dipakai malam hari, tentu ini juga menjadi sarana dan prasarana yang melengkapi fasilitas sebuah kota menjadi kota yang layak untuk kita tinggali,” tambah Pak Yes.

Dilaporkan Kepala Dinas PU Bina Marga Sujarwo, tujuan dari dibangunnya Titik 0 KM ini adalah sebagai patokan penentu jarak antar daerah di Wilayah Kabupaten Lamongan atau kota lain di luar Kabupaten Lamongan, sebagai titik pusat Kabupaten Lamongan, sebagai referensi lokasi pembangunan berbagai infrastruktur di Kabupaten Lamongan, dan sebagai penanda geografis Kabupaten Lamongan.

“Diharapkan dengan dibangunnya Titik 0 KM ini akan meningkatkan branding Kota Lamongan, dengan cara menciptakan icon baru yang bisa dikunjungi warga Lamongan dan sekitarnya. Titik 0 KM ini memiliki desain yang terinspirasi dari logo city branding Lamongan Megilan, dengan satu buah patok 0 KM berbahan beton dilapisi tembaga, kemudian ornamen akrilik bertuliskan 0 KM Lamongan, dan logo Lamongan Megilan atau bandeng lele, serta pembangunan taman di bagian depan yang diharapkan menjadi tempat favorit bagi masyarakat Kabupaten Lamongan untuk berswafoto atau selfie, dan menjadi objek wisata baru di Kota Lamongan,” lapor Sujarwo.

Dasar pemilihan lokasi Titik 0 KM ini sangat erat kaitanya dengan sejarah masa lalu Kabupaten Lamongan, dimana pada pemerintahan Hindia-Belanda Titik 0 adalah Kantor Pos (mengacu tradisi Eropa). Hal ini berbeda dengan yang diberlakukan di Amerika Serikat bahwa titik pusat kota adalah gedung kantor pemerintah. Maka dari itu, dipilihlah Alun-alun Lamongan sebagai Titik 0 KM Lamongan, karena lokasi ini dinilai sebagai pusat kegiatan masyarakat Lamongan.▪︎[DANAR/ARIFIN]